WARTAMU.ID, Way Kanan (Lampung) – Bedah buku merupakan aktifitas membaca tingkat mahir yang diperoleh melalui telaah atau kajian dari isi teks buku bacaan. Melalui bedah buku juga, mampu menstimulasi daya literasi seseorang sejauh mana memahami buku yang dibaca.
Demikian sekelumit yang disampaikan Eko Prasetyo, pegiat literasi Way Kanan yang menggagas acara bedah buku berjudul “Jejak Cinta Anak Transmigran”, di perpustakaan Umpu Kencana, Blambangan Umpu Kab.Way Kanan. Rabu (06/04).
” Saya melihat dari perspektif seorang pegiat literasi bahwa orang transmigran harus mengisahkan keadaan masa itu. Ini penting agar orang yang hidup pada masa sekarang dapat mengetahui bagaimana keadaan suasana perkampungan transmigrasi kala itu. Saya bersyukur ada buku ini sehingga saya mengetahui bagaimana orang-orang tranmigran berjibaku dengan keadaan yang serba terbatas.”ujar Eko lagi.
Sementara itu Munawar, selaku penulis buku itu banyak menyampaikan motivasi agar terbiasa menulis. Karena menurutnya, dengan menulis maka catatan sejarah tidak mungkin hilang.
“Membaca agar tahu dunia, maka menulislah agar dikenal dunia. Rasanya agar berlebihan ya. Tapi dalam konsep kemasyarakatan, menulis buku itu seperti sama saja meninggalkan nama yang diukir dalam tulisan. Sebab manusia mati kan meninggalkan nama.”ungkap Munawar.
Bedah buku tersebut dihadiri oleh puluhan siswa SMAN 3 Blambangan Umpu dan juga pegiat literasi dari beberapa komunitas. Hadir pula guru pembimbing, Dani Trisnawati dan juga turut serta dosen sastra dari Universitas Teknokrat, Jafar Fahrurozi. (red)