WARTAMU.ID, Suara Pembaca – Dari usaha jual kopi untuk mendirikan PAUD.Saya terharu dengan kisah perjuangan Mbak Minati dan suami dalam dalam merintis usaha kopi dan mendirikan PAUD. dengan nama PAUD-KB Nasyiatul Aisyiyah.
Saya hampir meneteskan air mata mendengar kisah sepasang suami istri ini. “Saya gak mau meminta, tapi kalau di beri tidak menolak”. Ucap Mbak Minati. Inilah prinsip kemandirian ekonomi yang mereka pegang kuat sampai saat ini. Prinsip ini adalah pesan dan amanah mendiang Pak Edward Antoni Wakil Bupati Way Kanan kepada beliau semasa masih hidup.
Mbak Minati memulai usaha kopi sejak tahun 2016. Usaha kopi di pilih karena di tempat Mbak Minati tinggal yaitu di Kecamatan Banjit adalah salah satu sentral penghasil kopi terbesar di Way Kanan.
Awalnya Mbak Minati menjual kopi bubuk dengan kualitas standar orang kampung dengan kemasan yang sangat sederhana. Namun saat ini dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan Mbak Minati menjual kopi dengan kualitas premium standar kafe, yang di proses secara modern dan di kemas dengan kemasan yang menarik.
Bahan baku kopinyapun merupakan kualitas terbaik Petik Merah yang di dapat dari petani binaan mereka di Kampung Juku Batu Kecamatan Banjit Kabupaten Way Kanan.
Kalau biasanya Kopi asalan di petani di beli dengan harga kisaran 18-20 ribu perkilo, namun Kopi Petik Merah yang mereka beli dari petani binaan, mereka hargai 30 ribu perkilo. Secara ekonomi sudah meningkatkan harga jual petani.
Saat ini, rata-rata mereka memproduksi 400kg kg per bulan dan melayani konsumen sampai luar kota. Mereka juga telah menjadi pembicara di berbagai acara pelatihan kopi. Dan di tempat produksi mereka juga di jadikan tempat pusat pelatihan kopi.
Keuntuntan dari berjualan kopi ini sebagian mereka Donasikan untuk membiayai sekolah PAUD-KB Nasyiatul Aisyiyah yang mereka rintis sejak 2016.
Awalnya mereka mendirikan PAUD dengan mengontrak tanah milik warga. Berkat keuntungan menjual kopi yang mereka kumpulkan akhirnya mereka mampu membeli sebidang tanah dengan harga 20 juta. 2 juta mereka DP dari hasil jual kopi sisanya di bantu dari infak pribadi bapak almarhum Bapak Edward Antoni, semoga Allah mencatat sebagai amal jariah beliau.
Sampai saat ini alhamdulillah PAUD yang mereka rintis bisa berkembang pesat. Sudah ada 2 cabang di di Kecamatan Banjit dan Way Tuba. Inilah berkat kerja keras dan kegigihan beliau. Sekolah PAUD ini mereka buat untuk warga yg kurang mampu yang ingin menyekolahkan anaknya.
Usaha Kopi dan Amal Usaha Pendidikan PAUD hingga hari ini mereka bangun secara mandiri. Belum ada bantuan dari pemerintah selain dari dana BOP PAUD. Inilah yang membuat saya terharu dan bangga. Di zaman yang penuh tipu-tipu ini masih ada orang yang berhati mulia. Kepada mereka saya banyak belajar.
Diakhir cerita mereka menyampaikan amanah Almarhum Bapak Edward Antoni yang belum mampu mereka tunaikan. Seminggu sebelum Pak Edward Antoni meninggal, beliau berpesan kepada mereka kurang lebih seperti ini “undanglah bapak Bupati Adipati dan Bunda PAUD Way Kanan datang ke PAUD kita ini, Bapak Adipati adalah orang baik dan cerdas, masih muda pula” ucap Mbak Minati sambil meneteskan air mata.
Darma
(Payungi Metro)
Artikel ini merupakan kiriman pembaca wartamu.id. (Terimakasih – Redaksi)