WARTAMU.ID, PIDIE – Universitas Jabal Ghafur menyambut mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025 dalam rangka Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB). Kasdim 0102/Pidie, Mayor Czi Eko Amin Tohari,menjadi narasumber pada Focus Group Discussion (FGD) Wawasan Kebangsaan berlangsung di Gedung Lee Guna Glee Gapui, 12/9/2024un
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 12 s.d 14 September 2024, yang dinikuti 559 Mahasiswa dan Mahasiswi Universitas Jabal Ghafur terdiri dari Enam Fakultas dengan tema “Mahasiswa Universitas Jabal Ghafur Sebagai Penggerak Perubahan Menuju Indonesia Cerdas, Maju, Jaya,Jaya.”
Rektor Universitas Jabal Ghafur, Dr. H. Heri Fajri,M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa baru yang memenuhi Cristal Building , Rektor memberikan pesan penting bagi para mahasiswa yang baru memulai perjalanan akademik mereka.
Dr. H. Heri Fajri,M.Pd juga menjelaskan bahwa PKKMB adalah sarana bagi mahasiswa untuk beradaptasi dengan lingkungan kampus, berbeda dengan suasana sekolah menengah. Ia menekankan perlunya melatih kemandirian, kedisiplinan, kedewasaan, dan kreativitas selama masa kuliah.
“PKKMB membantu mahasiswa berakselerasi dalam menghadapi dunia baru sebagai mahasiswa. Ini adalah awal langkah saudara dalam dunia akademik untuk meraih gelar diploma hingga sarjana,” tuturnya.
Kasdim 0102/Pidie, Mayor Czi Eko Amin Tohari,mengatakan semua komponen bangsa termasuk civitas akademika memiliki kewajiban untuk terus menjaga, memelihara dan memperkokoh persatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Persatuan adalah alat paling ampuh untuk mencapai cita-cita bangsa, Maka dari itu kita wajib terus menjaga, memelihara dan memperkokoh persatuan bangsa untuk mewujdukan Indonesia maju dan sejahtera,” ucapnya.
Lebih lanjut disampaikannya, Pancasila telah disepakati menjadi ideologi dan dasar negara yang didalamnya terdapat nilai-nilai kebangsaan yang harus dipraktekkan, diamalkan dan diwujukan dalam karakter dan pola pikir sehari-hari.
“Saat ini generasi penerus bangsa tinggal melanjutkan, sehingga jangan punya pikiran mengkhianati kesepakatan itu dengan menganut ideologi yang lain baik itu komunisme, khilafah, liberalisme, kapitalisme dan lain-lain,” Tutupnya Kasdim.{**}