WARTAMU.ID, Yogyakarta – Lazismu kembali menunjukkan perannya sebagai lembaga filantropi terkemuka di Indonesia melalui penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2025 yang berlangsung di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya, Kaliurang, Yogyakarta. Acara yang dihadiri oleh perwakilan dari 30 wilayah ini menjadi momen strategis untuk memperkuat sinergi kebajikan, melahirkan inovasi sosial, dan memberikan solusi konkret dalam menghadapi tantangan zaman.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Ahmad Imam Mujadid Rais, dalam pembukaan Rakernas menyampaikan bahwa Lazismu terus menyelaraskan program-program pengentasan kemiskinan dengan rekomendasi Sustainable Development Goals (SDGs). “Kami mendukung penuh visi pemerataan ekonomi Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo, terutama dalam mencapai target penurunan angka kemiskinan ekstrem hingga 0% yang sejalan dengan visi-misi Asta Cita,” ujarnya.
Program Prioritas: Fokus pada Stunting dan Generasi Emas
Dalam mendukung visi Indonesia Emas, Lazismu berkomitmen untuk meningkatkan gizi masyarakat melalui program-program yang telah berjalan, seperti penanganan stunting. Lazismu juga berencana memperkuat kolaborasi dengan pemerintah demi menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
“Program-program ini tidak hanya berbasis bantuan, tetapi juga memberdayakan masyarakat desa sebagai pilar utama pemerataan ekonomi. Kami yakin, melalui kerja sama yang erat, cita-cita menciptakan masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera dapat terwujud,” tambah Ahmad Imam Mujadid Rais.
Inspirasi dari Kemal Pasha Wijaya: Simbol Masyarakat Inklusif
Salah satu momen paling berkesan dalam Rakernas 2025 adalah penampilan Kemal Pasha Wijaya, penerima Beasiswa Sang Surya dari Lazismu DIY. Sebagai juru bicara isyarat, Kemal memukau peserta dengan keahlian komunikasi bahasa isyarat yang memadukan gerakan tangan ekspresif dan penuh semangat.
Kemal berbagi pengalamannya belajar bahasa isyarat di Pusbisindo dan pentingnya komunikasi inklusif dalam membangun jembatan semangat kebajikan. “Bahasa isyarat bukan sekadar alat komunikasi, tetapi jembatan untuk menyebarkan kebaikan dan memberdayakan komunitas penyandang disabilitas,” ujar Kemal, yang sukses menginspirasi peserta Rakernas.
Kehadiran Kemal menjadi simbol komitmen Lazismu dalam menciptakan masyarakat inklusif yang adil dan setara. Energi baru dari Rakernas 2025 ini mempertegas peran Lazismu dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik, tidak hanya dalam hal ekonomi tetapi juga dalam penguatan nilai-nilai kemanusiaan.
Rakernas 2025: Langkah Baru untuk Masa Depan Cerah
Rakernas 2025 menjadi tonggak penting bagi Lazismu untuk terus memperluas jangkauan programnya dan mempererat sinergi dengan berbagai pihak. Dengan semangat kebersamaan, Lazismu optimis dapat memberikan kontribusi lebih besar dalam menjawab tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi masyarakat Indonesia.
Keyword: Lazismu, pengentasan kemiskinan, SDGs, Rakernas 2025, bahasa isyarat, pemerataan ekonomi, stunting, generasi emas, masyarakat inklusif, filantropi Indonesia.