WARTAMU.ID, Lampung – Pemudik yang melakukan penyeberangan melalui pelabuhan panjang secara mandiri mengeluhkan harga tiket yang lebih mahal Rp20 hingga Rp35 Ribu dari harga umum di Pelabuhan Bakauheni. Padahal Menteri Perhubungan Budi Karyadi sudah menegaskan bahwa harga tiket di Pelabuhan Panjang sama dengan di Pelabuhan Bakauheni. Ironisnya PT ASDP tidak mengetahui soal tiket di Pelabuhan Panjang, Kamis 5 Mei 2022.
Seperti diketahui, untuk mengurangi kepadatan di Bakauheni, Pemerintah mensiagakan Kapal di Pelabuhan Panjang. Waktu tempuh dari Pelabuhan Panjang ke Pelabuhan Ciwandan Cilegon, sekitar tiga jam. Dalam satu hari, diperkirakan kapal akan berlayar sebanyak tiga trip.
Kepada wartawan pemudik mengaku untuk harga tiket sepeda motor yang semula Rp54 ribu menjadi Rp75 ribu. Sementara, mobil pribadi melonjak dari Rp419 ribu menjadi Rp435 ribu. “Padahal, kemarin pak Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi telah menegaskan harga tiket kapal di Pelabuhan Panjang sama dengan Pelabuhan Bakauheni,” kata Dedi (40), pemudik asal Tangerang.
Menurut Dedi, dia bersama istrinya baru kali ini menyeberang dari Pelabuhan Panjang, setelah mudik ke Talangpadang dengan sepeda motor jenis Hinda Vario. “Saya ke sini karena dikasih tahu temen, katanya harga sama dan lebih deket,” kata Dedi yang mengaku kaget saat ingin membayar tiket naik kapal. Dia diminta untuk membayar uang Rp75 ribu.
Hal senada disampaikan Nursebah (40), warga Cilegon yang berangkat dari Tanjungbintang, Lampung Selatan. Dia mengaku dengan lewat pelabuhan Panjang dirinya merasa terbantu dan lebih dekat. “Sangat membantu sekali di sini karena dekat. Tapi agak menyesalkan harga tiket yang berbeda,” ujarnya.
Humas PT ASDP Cabang Bakauheni, Saifulahil Maslul Harahap, saat dihubungi wartawan mengaku tidak mengetahui hal itu. “Seharusnya harga tiket sama dengan yang ditentukan di Pelabuhan Bakauheni,” ungkapnya. (Red)