PDA Banyuwangi Tingkatkan Peran Perempuan dalam Pengelolaan Air Bersih melalui Program GESIT

Sebanyak 25 perempuan calon kader pendamping air bersih dari berbagai desa di Kecamatan Wongsorejo mengikuti pelatihan ini.

WARTAMU.ID, Banyuwangi – Dalam upaya memperkuat peran perempuan dan mendukung kesetaraan gender, Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Banyuwangi terlibat aktif dalam pelatihan Kualitas dan Baku Mutu Air bagi Kader Pendamping Air Bersih. Pelatihan ini diadakan di Balai Desa Sidodadi, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, pada Jumat (9/8/2024). Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerjasama antara PDA Banyuwangi dan Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT) dalam program Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial dalam Infrastruktur (GESIT).

Sebanyak 25 perempuan calon kader pendamping air bersih dari berbagai desa di Kecamatan Wongsorejo mengikuti pelatihan ini. Ketua Tim Pelaksana PDA Banyuwangi, Cahyaningsih, menekankan pentingnya pelatihan ini bagi masyarakat, terutama kaum perempuan. “Perempuan harus memiliki pengetahuan tentang kualitas air yang digunakan dalam rumah tangga, karena ini berkaitan langsung dengan kesehatan keluarga dan kualitas air bersih yang layak pakai,” jelasnya.

Cahyaningsih juga menambahkan bahwa perempuan setiap hari berinteraksi dengan air, seperti saat memasak, mencuci, dan memandikan anak. Oleh karena itu, melalui pelatihan ini, para peserta dibekali dengan pengetahuan untuk menjadi kader pendamping air bersih, yang nantinya akan berperan dalam mensosialisasikan pentingnya air bersih kepada masyarakat.

Dalam pelatihan ini, para kader pendamping air bersih mendapatkan materi teori dan praktik. Fasilitator menyediakan alat seperti Ph meter dan Tds meter untuk membantu para peserta mengukur kualitas air di lingkungan masing-masing. Pelatihan ini disampaikan oleh Endang Sri Lestari, Wakil Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Cabang Banyuwangi, yang menekankan bahwa dengan pengetahuan ini, perempuan dapat menjadi ujung tombak dalam menjaga kesehatan keluarga mereka.

“Tugas uji kualitas air ada pada Puskesmas, namun ibu-ibu bisa ikut berperan aktif membantu puskesmas dengan menyediakan sampel air untuk diuji di laboratorium, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh semua pihak,” ungkap Sanitarian Puskesmas Kertosari.

Ketua PDA Banyuwangi, Laili Dwi Damayanti, menyambut baik amanah dari KIAT dalam program GESIT di Kabupaten Banyuwangi. Menurutnya, keterlibatan ‘Aisyiyah Banyuwangi dalam program ini adalah langkah strategis dalam membantu program kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Banyuwangi.

“Pemilihan Kecamatan Wongsorejo sebagai pilot project sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten dalam percepatan penurunan angka stunting. Mengingat air bersih menjadi salah satu indikator penyebab tingginya angka stunting, maka edukasi seperti ini sangat penting,” ujar Laili.

PDA Banyuwangi dan KIAT berharap agar para kader yang telah dilatih dapat bertanggung jawab dalam menyampaikan pentingnya air bersih dan cara mengelolanya dengan baik kepada masyarakat. Lebih jauh lagi, kemampuan para kader pendamping ini diharapkan dapat meningkatkan daya tawar perempuan dalam sektor pengelolaan air minum maupun air bersih di lingkungan sekitar mereka.