Perbandingan APBD Way Kanan dan OKU Timur Jadi Sorotan dalam Debat Calon Bupati 2024

Debat publik untuk calon Bupati dan Wakil Bupati Way Kanan tahun 2024 di Gedung Serba Guna Pemerintah Kabupaten Way Kanan

WARTAMU.ID, Way Kanan, Lampung – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Way Kanan kembali menggelar debat publik untuk calon Bupati dan Wakil Bupati Way Kanan tahun 2024 di Gedung Serba Guna Pemerintah Kabupaten Way Kanan pada Minggu malam (10/11/2024). Debat ini mempertemukan dua pasangan calon (paslon), yaitu Resmen Kadapi-Cik Raden (paslon 01) dan Ali Rahman-Ayu Asalasiyah (paslon 02), dengan moderator Juwenda Asdiansyah, seorang wartawan senior Lampung.

Empat tema utama yang diangkat dalam debat ini meliputi kondisi infrastruktur, kerusakan lingkungan, tata kelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta pemberantasan korupsi dan gratifikasi.

Dalam sesi debat, calon Bupati Way Kanan Resmen Kadapi membandingkan pembangunan infrastruktur di Way Kanan dengan Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan. Resmen mempertanyakan alasan ketertinggalan infrastruktur di Way Kanan dibandingkan kabupaten tetangga tersebut.

Menanggapi perbandingan itu, calon Bupati nomor urut 02, Ali Rahman, menjelaskan bahwa perbedaan APBD antara Way Kanan dan OKU Timur merupakan salah satu faktor utama. Menurut Ali Rahman, OKU Timur memiliki penerimaan Dana Bagi Hasil (DBH) dari sektor gas alam, batu bara, dan minyak bumi, yang secara signifikan menambah pendapatan daerah. Sementara itu, Provinsi Lampung, khususnya Way Kanan, tidak memiliki pemasukan DBH dari sektor tersebut.

“Membandingkan Way Kanan dengan OKU Timur atau Sumatera Selatan itu jauh panggang dari api. Mereka memiliki DBH dari minyak bumi, batu bara, dan gas alam, sedangkan Lampung tidak memiliki itu,” ungkap Ali Rahman. Ia menambahkan bahwa jika Way Kanan memiliki sumber pendapatan yang sama, pembangunan infrastruktur dapat berjalan lebih lancar.

Ali Rahman juga menekankan pentingnya prioritas pembangunan infrastruktur di jalan-jalan strategis yang mendukung aktivitas ekonomi dan pertanian masyarakat. “Kita akan menyelesaikan pembangunan jalan dengan skala prioritas, terutama jalan-jalan menuju pusat ekonomi dan pertanian,” ujar Ali.

Debat juga menarik perhatian Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Partai Demokrat, Yozi Rizal, yang turut hadir. Ia memberikan pandangannya terkait perbandingan antara APBD Way Kanan dan OKU Timur. Menurutnya, perbandingan itu tidak sepadan karena luas wilayah dan anggaran APBD kedua kabupaten tersebut berbeda. “Tidak ‘apple to apple’ membandingkan Way Kanan yang luasnya 3.921 km² dengan APBD 1,38 triliun, dengan OKU Timur yang luasnya 3.370 km² dan APBD 1,95 triliun,” tegas Yozi Rizal.

Diketahui total APBD Way Kanan tahun anggaran 2024 sebesar Rp1.386.006.178.710, sedangkan untuk pendapatan daerah Rp1.371.147.540.710. Sedangkan untuk belanja daerah sendiri sebesar Rp1.383.506.178.710.

Untuk surplus atau defisit anggaran mencapai Rp12.358.638.000, sedangkan untuk pembiayaan netto senilai Rp12.358.638.000, sehingga sisa lebih pembiayaan menjadi 0 rupiah.sementara Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Way Kanan hanyalah Rp80.541.566.710.

Sementara itu APBD untuk Kabupaten OKU Timur tahun 2024 tersebut, terdapat rincian pendapatan meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp133.605.950.000 (Rp133,61 miliar), dana transfer sejumlah Rp1.779.486.741.004 (Rp1,78 miliar) dan pendapatan lain-lain yang sah sebesar Rp29.809.339.602 (Rp29,81 miliar).

“Total belanja daerah tahun 2024 mencapai Rp1.948.047.346.606 (Rp1,95 triliun) atau mengalami defisit sebesar Rp5.145.256.000 (Rp5,15 miliar) dibandingkan pendapatan-pendapatan tersebut.

Namun, Pemerintah Kabupaten OKU Timur memiliki penerimaan pembiayaan sebesar Rp10.145.256.000 (Rp10,15 miliar) dan pengeluaran pembiayaan sejumlah Rp5 miliar, sehingga sisa lebih APBD OKU Timur menjadi Rp0.