WARTAMU.ID, Medan – Persoalan produk UKM yang dikelola masyarakat selalu terbentur dengan proses produksi yang tidak efisien, keterbatasan modal dan minimnya pemahaman akan pemasaran. Berbagai upaya melalui program PKM Dosen UMSU banyak persoalan ini coba dicarikan solusinya.
Kali ini, masyarakat di Desa Tanjung Alam, Kec. Sei Dadap, Kab. Asahan Sumatera Utara menghadapi persoalan yang sama yang alat produksi yang tidak efisien. Masyarakat di Tanjung Alam yang memroduksi minuman herbal masing menggunakan alat-alat rumah tangga sederhana seperti menghaluskan bahan dengan menggunakan blender elektrik, memasak bahan-bahan secara manual yang menguras tenaga karena harus selalu mengaduk bahan yang dimasak, dan bahan yang sudah masak harus di giling kembali sampai menjadi tepung.
Cara konvesional itulah yang menggelitik tiga dosen UMSU untuk memberikan solusi agar produksi minuman herbal yang mereka hasilnya lebih efisien. Tiga dosen yang melakukan pengadian masyarakat di desa Tanjung Alam itu, Wawan Septiawan Damanik, S.T.,M.T (ketua tim) di dampingi anggota sebanyak 2 orang yaitu Ir.Gustina Siregar, M.Si dan Dewi Andriany, S.E., M.M.
Wawan Septiawan Damanik, menjelaskan, mereka menghadirkan teknologi mesin produksi yang dapat membantu permasalahan mitra yaitu, mesin memasak dan mengaduk otomatis, mesin penggiling bahan basah, dan mesin penggiling bahan kering. Dengan menghadirkan teknologi kepada produsen minuman hernal di desa Tanjung Alam proses kerja mereka jadi lebih mudah.
Jelas Wawan, yang awalnya mitra hanya mampu memproduksi bubuk minuman herbal 4 kg/hari kini, dengan menggunakan mesin, mitra mampu memproduksi bubuk minuman herbal hingga mencapai 20 kg/hari. ” Dengan peningkatan produksi bubuk minuman herbal, kini mitra dapat memasarkan hasil produksi ke masyarakat dengan jumlah yang besar,” kata Ir. Gustina Siregar menimpali.
Minuan herbal merupakan warisan budaya Indonesia yang telah ada sejak lama di manfaatkan masyarakat sebagai minuman yang dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Di masa Covid-19 saat ini, minuman herbal kembali ramai di bicarakan sebab keunggulannya sebagai penjaga imun tubuh dari serangan virus. Beberapa masyarakat masih memproduksi minuman herbal sendiri di rumahnya bahkan sampai ada yang memproduksi untuk di jual.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tiga dosen UMSU ini, di danai sepenuhnya oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Harapan kedepannya, UKM yang di jalankan masyarakat semakin maju dan berkembang sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan kehidupan mereka. (Syaifulh)