Dr. Soetomo: Dokter Pejuang yang Menyalakan Api Pergerakan Nasional

dr. Soetomo (Dok Foto kebudayaan.kemdikbud.go.id)

WARTAMU.ID, Sejarah – Dalam sejarah panjang perjuangan kemerdekaan Indonesia, nama Dr. Soetomo mungkin tidak sepopuler beberapa tokoh lain seperti Soekarno atau Hatta. Namun, peranannya dalam menyalakan api pergerakan nasional tidak bisa diabaikan. Sebagai salah satu pendiri Budi Utomo, organisasi pergerakan nasional pertama di Indonesia, Dr. Soetomo memiliki kontribusi besar dalam membuka jalan bagi kesadaran politik dan sosial di kalangan masyarakat pribumi.

Masa Muda dan Pendidikan

Dr. Soetomo dilahirkan dengan nama Soebroto pada 30 Juli 1888 di Ngepeh, Jawa Timur. Sejak muda, Soetomo sudah menunjukkan kecerdasan dan minat yang besar pada ilmu pengetahuan. Kesempatannya untuk belajar di sekolah dokter pribumi, School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) di Batavia, menjadi titik awal pertemuannya dengan dunia pergerakan.

Di STOVIA inilah, Soetomo mulai berinteraksi dengan mahasiswa-mahasiswa lain yang memiliki kesadaran politik. Mereka membahas nasib bangsa dan pentingnya pendidikan serta kesehatan bagi kemajuan rakyat. Pertemuan-pertemuan informal ini kemudian memunculkan ide untuk membentuk sebuah organisasi yang bisa menjadi wadah bagi kaum intelektual pribumi.

Pendiri Budi Utomo dan Kebangkitan Nasional

Pada 20 Mei 1908, Dr. Soetomo bersama dengan mahasiswa STOVIA lainnya mendirikan Budi Utomo, organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan dan kesehatan masyarakat Indonesia. Meskipun awalnya organisasi ini hanya berfokus pada isu-isu pendidikan dan sosial, kehadiran Budi Utomo menjadi titik awal lahirnya gerakan nasionalisme di Indonesia.

Dr. Soetomo sendiri adalah sosok yang berperan penting dalam mengarahkan Budi Utomo untuk bergerak tidak hanya dalam bidang pendidikan, tetapi juga dalam memperjuangkan hak-hak politik rakyat. Ia percaya bahwa peningkatan pendidikan adalah jalan utama untuk mencapai kemerdekaan.

Perjuangan Melalui Dunia Medis

Sebagai seorang dokter, Dr. Soetomo juga tidak melupakan profesinya dalam perjuangan. Ia dikenal sangat berdedikasi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama di kalangan pribumi yang saat itu masih minim akses terhadap layanan kesehatan yang memadai. Dr. Soetomo melihat kesehatan sebagai aspek penting dalam memperkuat bangsa. Baginya, rakyat yang sehat adalah fondasi bagi sebuah bangsa yang kuat dan merdeka.

Pada tahun 1924, ia mendirikan organisasi Indonesische Studieclub di Surabaya, yang berfungsi sebagai wadah diskusi dan pergerakan bagi kaum intelektual Indonesia. Studi Club ini menjadi pusat pergerakan di Jawa Timur dan memberikan kontribusi penting dalam menyebarkan gagasan nasionalisme di kalangan masyarakat.

Warisan dan Pengaruh

Dr. Soetomo meninggal dunia pada 30 Mei 1938, namun semangat dan perjuangannya terus hidup. Namanya diabadikan sebagai nama rumah sakit dan institusi pendidikan, yang mengingatkan kita pada dedikasinya dalam dunia kesehatan dan pendidikan. Sejarah telah mencatat Dr. Soetomo sebagai tokoh yang menyalakan api pergerakan nasional melalui jalur intelektual dan medis.

Meskipun tidak selalu mendapatkan perhatian sebesar tokoh-tokoh lain, Dr. Soetomo adalah pahlawan yang menjadi simbol perjuangan kaum terpelajar Indonesia. Perannya dalam membentuk dan membangun kesadaran nasional sangat penting dalam sejarah Indonesia, dan patut mendapatkan apresiasi lebih luas di tengah masyarakat.

Sumber Referensi:

  1. Panduan Museum Kebangkitan Nasional. (2018). Kebangkitan Nasional dan Peran Dr. Soetomo. Jakarta: Museum Kebangkitan Nasional.
  2. Kusuma, R. (2012). Soetomo dan Pergerakan Nasional Indonesia. Surabaya: Pustaka Sejarah.
  3. Sejarah Nasional Indonesia: Jilid 4. (2008). Pergerakan Nasional dan Dr. Soetomo. Jakarta: Balai Pustaka.
  4. Ensiklopedia Tokoh Indonesia. (2024). Biografi Dr. Soetomo. Jakarta: Ensiklopedia Tokoh Indonesia.