WARTAMU.ID, Musi Banyuasin – Hasil Praktek siswa SMP Negeri 1 Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin jumputan gambo (bahasamubanya/ sejenis batik), karya siswa saat pembelajaran P5 dalam kurikulum merdeka jam ke 7-8 boming di jagat bumi serasan Sekate masuk stand dikbud saat acara muba exspo. Selasa (04/10/2022).
Pasalnya, kegiatan tersebut didukung sepenuhnya oleh Kepala SMPN 1 BabatToman Sudirman, S.Pd.M.Si, kegiatan jumputan gambo menjadi icon SMPN 1 BabatToman yang bnyak mengemas segudang prestasi, diberikan kepercayaan Guru matapelajaran Seni dan Budaya Feri Andika SPd, Ibu Hirnizah, Ibu Sherly Damayanti,S.Pd dan Berkolaburasi Guru IPA Muharraman. S.Pd Feri Andika saat ditemui mengatakan Dalam praktik untuk kelas VII disemester ini adalah membuat jumputan Gambo.“Untuk membuatnya, anak-anak terlebih dahulu harus menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai,” ujarnya.
Dijelaskan, untuk membuat jumputan alat dan bahan mulia dari limbah gambo,tali, baskom, panci, kompor, , tali, gunting, kain mori/ kain lainnya, air danpewarna, serta cairan sebagai pengunci warna. Ketika proses pembuatan jumputan, siswa harus membuat pola dasar denganmelipat kain sesuai motif yang diajarkan guru.
Feri mengungkapkan pola yang sudah terbentuk di ikat dengan tali agarketika proses pewarnaan tidak dapat menyerap pigmen warna dan dapat membentukpola yang telah dibentuk. “Siswa cukup kebingungan, setelah dicontohkan mereka langsung paham,”ungkapnya.
Setelah itu, kain tersebut dicelupkan secara berulang-ulang agar warnanya bisa terserap kain, Warna-warna primer yang digabung dapat menghasilkan aneka warna sekunderpada kain yang telah terwarna.
Proses Akhir Pembuatan Jumputan
Feri menjelaskan, proses pembuatan jumputan pada bagian akhir adalah diangin-anginkan ditempat teduh sampai warna meresap. Dijelaskan, setelah proses tersebut, pola kemudian dibuka talinya.
Hal ini supaya lipatan kain bisa dijemur sampai kering, Kain yang telah kering dilapisi dengan cairan agar motif dan warna terkuncidan tidak mudah luntur. “ jumputan tersebut dijemur kembali hingga kering. Selanjutnya dibilas menggunakan air dingin. Setelah kering, maka jumputan sudah selesai dibuat,”tandasnya
Kepala SMPN 1 Babat Toman, Sudirman, S.Pd.M.Si mengatakan, pemberian kegiatan jumputan gambo digunakan untuk menumbuhkan minat dan bakat siswa melalui pendidikan kewirausahaan yang dilakukan jam ke 7-8 atau yang disebut P5kurikulum Merdeka. Anak-anak mendapatkan kesempatan untuk mengikuti edukasi Jumputan Gambo,hal ini akan menjadi pengalaman berharga bagi mereka. Anak-anak menjadi tahu bagaimana proses kain jumputan gambo sebagai warisan budaya. ” imbuhSudirman
Sudirman menegaskan. “Kami mendukung penuh pembelajaran P5 yang dikemas belajar jumputan gambo ini ini. Hal ini sebagai upaya melestarikan serta memperkenalkan anak-anak pada budaya jumputan sebagai upaya pelestarian,” tegasnya
Kegiatan P5 Kurikulum Merdeka yang dilakukan mendapat apresiasi oleh KepalaKorwil Dikbud Kecamatan Babat Toman Bpk. H. Zulkarnain, M.Si , ia mengatakan “Alhamdulillah ini mulai awal kurikulum merdeka belajar, kegiatan ini telah diuji cobakan ternyata telah berhasil saya harapkan kedepan kegiatanini lebih di galakkan lagi supaya generasi muda kenal denganbudaya dari kearifan lokal terutama pembuatan jumputan gambo”. Ungkapnya
Ia menambahkan “ kalau sudah di terapkan oleh siswa inshllah siswa kedepan dia termotivasi ada keinginan untuk usahasetelah selesai dari SMPN 1 Babat toman berkat ilmu praktek pembuatan jumputan Gambo, saya yakin kedepan jumputan gambo akan lebih dikenal oleh masyarakat luas terutama oleh sumatera selatan “. terangnya
Hasil jumputan gambo oleh siswa sudah teruji di kegiatan pameran mubaexpo stand dikbud muba menjadi perhatian besar oleh masyarakat berkunjung khusunya pak sekda melihat hasilnya , dan diatanyakan bahwahasil siapa?, ternyata setelah diberitahu bahwa ini hasil kegaiatansiswa merupakan karya dari P5 SMPN 1 Babat Toman” tegasnya.