WARTAMU.ID, Tawangmangu, 26 Juni 2025 — Lebih dari 2.000 relawan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dari seluruh penjuru Indonesia berkumpul dalam ajang Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah & ‘Aisyiyah ke-3, yang resmi dibuka di kawasan wisata Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Kegiatan ini menjadi wadah konsolidasi nasional relawan Muhammadiyah dalam membangun sinergi kesiapsiagaan menghadapi bencana alam di tanah air.
Acara pembukaan berlangsung meriah dengan kehadiran sejumlah tokoh nasional dan daerah, di antaranya Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (Purn) Drs. Ahmad Luthfi, Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., serta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. Hadir pula Ketua MPR RI Dr. Ahmad Muzani yang menyampaikan orasi kebangsaan, serta perwakilan mitra internasional seperti Konsul Jenderal Australia, menegaskan posisi strategis Muhammadiyah dalam jejaring kemanusiaan global.
Dalam sambutannya, Prof. Abdul Mu’ti menekankan peran penting relawan Muhammadiyah dalam memperkuat kesadaran dan edukasi kebencanaan di Indonesia. “Kami merasa bangga dengan keberadaan MDMC. Di kementerian, kami fokus pada tiga pondasi penting: fikih kebencanaan, kesiapsiagaan, dan pembangunan sistem pendidikan yang adaptif terhadap risiko,” ujarnya.
Simbol pembukaan ditandai dengan pemukulan kentongan oleh para pejabat tinggi yang hadir, termasuk Ketua MDMC PP Muhammadiyah dan LLHPB PP ‘Aisyiyah. Selain itu, juga dilakukan pengukuhan Pelajar Tangguh Bencana dan Sekolah Model SPAB Muhammadiyah, yang ditandai dengan penyerahan Pataka dan penyematan hasduk pelajar oleh Mendikdasmen.
Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan, menegaskan bahwa jambore ini bukan sekadar seremoni, tetapi merupakan forum penting konsolidasi gerakan relawan. “Kami ingin memperkuat struktur, keterampilan, dan jejaring relawan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dari pusat hingga ranting. Di sini, kita belajar, berbagi, dan mempererat tekad kemanusiaan,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah menyampaikan apresiasi tinggi kepada Muhammadiyah atas kontribusinya dalam membangun kekuatan masyarakat menghadapi bencana. “Relawan Muhammadiyah adalah garda terdepan saat bencana melanda. Terima kasih atas pelatihan kekuatan relawan secara sistemik yang dilakukan,” ucapnya.
Senada dengan itu, Sekretaris Utama BNPB menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana yang terus mengintai negeri ini. “Relawan MDMC dan LLHPB adalah bagian dari kekuatan masyarakat sipil yang dirindukan kehadirannya oleh warga terdampak,” ujarnya.
Selain seremoni, jambore ini diisi dengan berbagai kegiatan seperti pelatihan teknis kebencanaan, simulasi tanggap darurat, seminar, sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan oleh Ketua MPR RI, serta aksi penanaman pohon sebagai bentuk kontribusi relawan terhadap pelestarian lingkungan.
Jambore Nasional ke-3 ini diharapkan menjadi momentum memperkuat semangat tangguh, jejaring kolaboratif, dan dakwah kemanusiaan lintas generasi dan wilayah, sejalan dengan semangat Muhammadiyah sebagai gerakan Islam berkemajuan yang peduli terhadap kemanusiaan dan masa depan bangsa.