WARTAMU.ID, Yogjakarta – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah bersama dengan Solidar Suisse, NGO asal Swiss, mendukung Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah mendirikan pusat pengendalian operasi (pusdalops).
Pusdalops BPBD Kabupaten Donggala itu diresmikan Kamis (15/09) oleh Bupati Donggala, Dr. H. Kasman Lassa didampingi oleh Wakil Ketua MDMC, Rahmawati Husein dan Lukas Prohofer dari Solidar Suisse. Hadir pula dalam peresmian ini sejumlah pejabat struktural di Kabupaten Donggala, kades, juru bencana dan perwakilan masyarakat penerima manfaat program.
Kegiatan ini salah satu output program penguatan kapasitas BPBD Donggala yang dilakukan dengan berbagai kegiatan pelatihan seperti manajemen operasional pusdalops, workshop penyusunan SOP pusdalops, set up IT dan ruang pusdalops sekaligus pelatihan teknis dan manajemen data dan informasi.
Kasman Lassa mengucapkan terima kasih atas peran MDMC dan Solidar Suisse dalam pelaksanaan program-program penanggulangan bencana yang sudah dilaksanakan sejak 2018 silam. “Kami juga mengapresiasi capaian dan kreasi BPBD Donggala,” katanya.
Dengan peresmian ini diharapkan pusdalops BPBD Kabupaten Donggala mampu melakukan kooordinasi dan komunikasi dengan segenap desa di Donggala baik dalam konteks normal, kesiapsiagaan bahkan pada tanggap darurat.
Saat ini, MDMC bersama Solidar Suisse masih menjalankan program Disaster Risk Resilience in Central Sulawesi (DiRiRecs). Program yang dimulai sejak awal 2020 ini sebagai bagian dari kegiatan pemulihan pasca bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi yang melanda Sulawesi tengah pada September 2018
Rahmawati Husein didampingi oleh National Program Coordinator (NPC), Yockie Asmoro mengatakan dalam program tersebut MDMC bersama Solidar menyasar 21 desa di 3 kecamatan di Kabupaten Donggala yaitu Sirenja, Balaesang dan Balaesang Tanjung.
“Kami memberikan bantuan Cash untuk menumbuhkan kemandirian ekonomi, harapannya dengan upaya ini bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat,” kata Rahmawati Husein.
Program pemulihan ekonomi itumenyasar 2,793 kepala keluarga di tiga kecamatan tersebut. Dibentuk juga kelompok masyarakat peduli bencana serta mendampingi dalam perencanaan kegiatan pengurangan risiko bencana.
Masyarakat didampingi untuk mengenali dan memetakan risiko yang ada di desa serta membuat perencanaan kegiatan tanggap darurat yang tertuang dalam dokumen rencana Kontijensi desa.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Donggala Akris mengungkapkan dukungan yang diberikan MDMC dan Solidar Suisse ini mampu meningkatkan kapasitas lembaga yang dipimpinnya tersebut.
Peningkatan kapasitas itu, menurut Akris berwujud pembuatan dokumen resiko bencana kabupaten, pembuatan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FBRB) Kabupaten Donggala.
“Yang akan menyusul pembuatan rencana kontinjensi kabupaten, kemudian melakukan pelatihan staf pusdalops dan pengembangan peralatan,” kata Akris.
Melalui kegiatan mitigasi, desa melakukan kegiatan infrastruktur berupa pengerukan sungai di 10 titik dengan total panjang mencapai 8180 m, pembuatan saluran drainase 793 m dan bronjong 120m.
MDMC bersama warga juga melakukan kegiatan penanaman pohon berupa, butun, mangrove, vetifer, bambu di 17 desa dengan luas area mencapai 1435 hektar.
Lukas dari Solidar Suisse mengucapkan terima kasih atas program tersebut. Menurutnya peresmian pusdalops ini menjadi awal yang bagus agar Kabupaten Donggala siap dalam menghadapi bencana.
“Semoga kerja sama yang sudah terjalin baik ini dapat terus berlanjut, meskipun nantinya program ini akan berakhir, stake holder bisa menguatkan dan meningkatkan ketangguhan masyarakat Donggala,” ujar Lukas.
Peresmian pusdalops ini juga merupakan rangkaian akhir dari kunjungan pimpinan Solidar Suisse ke daerah lokasi pelaksanaan program. (Tim Media MDMC).