TECHNO  

Mengapa Pinguin Jika Berjalan Tampak Bergoyang ? Ini Penjelasannya

Gambar oleh Marcel Langthim dari Pixabay

WARTAMU.ID, Techno – Penguin merupakan salah satu binatang yang umumnya mendiami wilayah dengan suhu dingin seperti Kutub Selatan. Ada satu keunikan dari burung ini, yakni cara berjalan penguin yang terhuyung-huyung atau bergoyang. Dikutip dari kompas.com

Meski begitu, terkadang penguin perlu melakukan perjalanan di darat untuk menemukan tempat bersarang, ataupun melarikan diri dari predator.

Anggota kelompok penguin juga harus selalu bersama dengan koloninya, untuk melindungi dirinya.

Tak hanya menggemaskan saja, ketika burung pemakan ikan ini berjalan, tubuh penguin akan tampak seperti bergoyang ke arah kanan lalu ke kiri secara berulang-ulang.

Serba-serbi hewan kali ini akan membahas mengenai kenapa penguin berjalan bergoyang, dan apa tujuan mereka melakukan hal tersebut.

Sebagai informasi, spesies penguin yang ada di dunia ini cukup beragam dan setidaknya ada 26 spesies yang tercatat.

Kecepatan rata-rata penguin berjalan di darat bergantung pada spesiesnya, umumnya berkisar antara 1 meter per jam hingga 2,5 meter per jam.

Dilansir dari Sciencing, Jumat (22/11/2019) penguin menggunakan energi dua kali lebih banyak dibandingkan hewan seukurannya, hanya untuk berjalan.

Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature di tahun 2000, saat mereka sedang berjalan tubuhnya akan terlihat seperti bergoyang atau terhuyung-huyung lantaran tengah mengoptimalkan energi yang digunakan.

Cara berjalan penguin dengan gerakan bolak-balik ini, sebenarnya merupakan upaya untuk lebih efisien menggunakan energi selama berjalan di darat.

Terlepas dari cara penguin berjalan dengan unik, ternyata penguin memiliki kaki yang kuat, meskipun ukurannya cenderung pendek. Kakinya yang berselaput berfungsi untuk membantu hewan kutub ini berenang, dan menempel di permukaan es.

Para ilmuwan berpendapat bahwa kaki pendek dan besar penguin mengakibatkan cara berjalan penguin yang bergoyang atau terhuyung-huyung.

Akan tetapi, hal ini justru membantu mereka agar dapat berjalan di atas permukaan es yang licin, meminimalkan hilangnya panas guna mengerami telur, dan menggunakan lebih sedikit energi secara keseluruhan.

Selain itu, langkah kecil penguin dengan gerakan menyeret seara bergantian, bertujuan untuk menjaga keseimbangan tubuh mereka ketika berjalan.

“Gerakan goyang ketika penguin berjalan membantu meningkatkan pusat massa mereka. Tanpa itu, otot-otot mereka harus bekerja,” ujar mahasiswa pacsa sarjana dari University of California, di Berkeley Timothy M. Griffin dilansir dari Scientific American, Kamis (21/12/2000).

Meskipun kakinya kecil, penguin mampu beradaptasi untuk menyelam dan berenang di lautan untuk mencari makan serta bertahan hidup. Proporsi kakinya juga memudahkan penguin untuk menyelam dan berenang.

“Pengetahuan yang kami peroleh dari penguin memberikan wawasan baru tentang mekanisme gaya berjalan manusia dengan peningkatan gerakan lateral, seperti pada wanita hamil atau orang gemuk,” ujar Griffin.

Dirinya percaya, dengan mempelajari gaya berjalan penguin maka alternatif bagi seseorang yang kesulitan berjalan karena kondisi kesehatan tertentu dapat segera ditemukan.

Uniknya, tak semua penguin memiliki kebiasaan berjalan di darat. Misalnya, beberapa spesies penguin yang lebih kecil seperti Rockhopper lebih sering melompat alih-alih berjalan untuk mencapai sarangnya.

Saat mencapai sarangnya yang berada di tebing, penguin Rockhopper menggunakan paruh untuk memecahkan es dan membangun pijakan yang lebih stabil.

Sementara di area bukit yang tidak terlalu curam, beberapa spesies terutama penguin Kaisar atau penguin Adelie yang tinggal di Antartika, memiliki kebiasaan tobogganing atau meluncur.

Spesies itu meluncur menggunakan perut, sirip untuk mengarahkan, dan kaki untuk bergerak. Idealnya, penguin akan meluncur di atas salju yang lembut lalu menenggelamkan dirinya di bawah salju.