Momentum Kebangkitan Pariwisata Bali

Salah satu Penumpang Bus Pariwisata, Helma Tampubolon Mahasiswi Udayana mengatakan bahwa Pasca pandemic Geliat Pariwisata dibali sudah membaik

WARTAMU.ID, Provinsi Bali – Pariwisata masih menjadi napas Bali. Bergerak pulih pada 2022, sektor pariwisata mendorong kebangkitan perekonomian Bali. Presidensi G20 Indonesia, yang puncaknya digelar di Bali, pertengahan November 2022, mengangkat kembali Bali sebagai destinasi unggulan dunia.

Situasi ini memberikan kesegaran etelah sebelumnya pandemi Covid-19 memurukkan ekonomi Bali. Pariwisata di Bali mengalami masa puasa panjang, sekitar dua tahun, akibat terjangan ”gering agung” atau wabah penyakit yang ditimbulkan oleh virus Covid-19.

Pulau Bali adalah destinasi tempat wisata terpopuler di Indonesia. Total kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia melalui pintu masuk Bandara Ngurah Rai mencapai 40% terhitung sampai bulan Oktober 2016, dengan nilai penerimaan devisa Bali untuk Indonesia dari sektor pariwisata sebesar 70 Triliun Rupiah.

Dengan total anggaran sebesar 3 triliun Rupiah dari Kementerian Pariwisata untuk mempromosikan pariwisata di Indonesia 2016.Terjadi peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara khususnya ke Bali dari 4.001.835 (Januari–Desember 2015) menjadi 4.071.905 (Januari–Oktober 2016).

Salah satu Penumpang Bus Pariwisata, Helma Tampubolon Mahasiswi Udayana mengatakan bahwa Pasca pandemic Geliat Pariwisata dibali sudah membaik sehingga membuat stabilitas ekonomi Pariwisata membaik.(07/07/23)
“Kondisinya baik Pasca corona,ini bagus untuk menunjang perokonomian Masyarakat”,pungkas Helma.

Pengamat ekonomi Bhima Yudistira mengusulkan kepada pemerintah daerah untuk menggenjot promosi pariwisata Bali memanfaatkan momentum pencabutan status darurat covid-19 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Menurut dia, promosi selain mengenalkan kembali destinasi wisata juga terkait pembenahan infrastruktur yang dilakukan untuk menyambut wisatawan mancanegara dan domestik.

Promosi itu, kata dia, untuk memastikan dan meyakinkan bahwa infrastruktur penunjang pariwisata di Bali dalam kondisi prima yang berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan.

Exit mobile version