Muhammadiyah Gelar Pendidikan Khusus untuk Kepala Sekolah di Lampung

Abdul Mu'ti dalam ceramahnya menyampaikan sejarah pendidikan Muhammadiyah, menekankan bahwa pendidikan telah menjadi ciri khas organisasi sejak didirikan pada tahun 1911

WARTAMU.ID, Metro, Lampung – Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Non Formal Pimpinan Pusat Muhammadiyah (Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah) mengadakan Pendidikan Khusus Kepala Sekolah/Madrasah (Diksuspala) Region 1 di Metro, Lampung, yang berlangsung dari Kamis hingga Ahad (25-28 April 2024). Acara ini diikuti oleh 219 kepala sekolah/madrasah Muhammadiyah dari berbagai provinsi di Sumatera, termasuk Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, bersama Ketua Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah, Didik Suhardi, dan para pemimpin regional, membuka kegiatan yang bertempat di SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan, Metro. Sekolah ini, meski baru berusia sembilan tahun, telah menunjukkan perkembangan yang signifikan.

Dalam sambutannya, Pahri, Ketua Tim Diksuspala dan Penjamin Mutu Nasional Sekolah/Madrasah Muhammadiyah, menekankan pentingnya program ini dalam mencapai target pengembangan kapasitas kepala sekolah dan madrasah. Didik Suhardi menambahkan bahwa mengelola unit pendidikan Muhammadiyah membutuhkan lebih dari sekadar keikhlasan; diperlukan juga pendekatan profesional dan transformasi mindset.

Program ini dikaitkan dengan prinsip pendidikan holistik-integratif yang telah lama dianut oleh Kiai Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. “Kiai Ahmad Dahlan telah mengembangkan pendidikan yang mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum, sebuah konsep yang kita usahakan untuk dilaksanakan secara konsisten,” kata Didik.

Abdul Mu’ti dalam ceramahnya menyampaikan sejarah pendidikan Muhammadiyah, menekankan bahwa pendidikan telah menjadi ciri khas organisasi sejak didirikan pada tahun 1911. “Guru-guru sekolah/madrasah Muhammadiyah harus mampu menjelaskan Al-Quran dari berbagai disiplin ilmu, bukan hanya berdasarkan tafsir klasik,” ungkap Mu’ti.

Diksuspala, yang direncanakan akan diadakan di 25 region di seluruh Indonesia, bertujuan untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan di sekolah dan madrasah Muhammadiyah se-Indonesia. Dengan fasilitator yang merupakan kepala sekolah/madrasah berprestasi, program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas, tetapi juga jumlah peserta didik sekolah/madrasah Muhammadiyah di Indonesia, yang saat ini berjumlah satu juta peserta didik, dengan target peningkatan setidaknya 50% dalam tahun mendatang.

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *