DAERAH  

Pasar Kuliner Sabilulungan : Lestarikan Budaya, Memajukan UMKM

Pasar Kuliner Sabilulungan

WARTAMU.ID, Lampung Timur – Mengusung tema Sunda, warga masyarakat Dusun I Tegal Yoso Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur gelar Pasar Kuliner setiap Sabtu sore dan Minggu pagi.

Melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sabilulungan Desa Tegal Yoso, pengurus bertekad untuk melestarikan seni budaya dan kuliner khas Sunda.

Para pegiat seni Sunda dan UMKM bersama-sama menawarkan jajanan khas Sunda yang digemari warga Purbolinggo dan sekitarnya.

Banyak menu kuliner yang dihadirkan, di antaranya bandrek, tahu gejrot, olahan aci; cirambay, cilok, cipak, sambal bakar, soto, lotek, dan berbagai jenis minuman lain.

Kesenian kecapi dan jaipong turut hadir di Pasar Kuliner Sabilulungan untuk menghibur pengunjung dan melestarikan seni budaya.

Selain itu, wahana bermain anakpun tersedia mulai dari odong-odong, istana balon, hingga komedi putar.

Pasar Kuliner Sabilulungan

Ketua Pokdarwis Sabilulungan, Adhimas Kondang Pribadi menuturkan Pokdarwis ini hadir untuk memajukan ekonomi masyarakat dan menjadi tempat rekreasi bagi warga Purbolinggo dan sekitarnya. “Kami hadir untuk memajukan ekonomi masyarakat berbasis UMKM, melestarikan seni budaya Sunda, dan untuk ruang rekreasi bagi warga,” tutur Adhimas.

Adhimas menambahkan, Pokdarwis Sabilulungan yang dibuka sejak 27 Februari 2022 lalu berkat gotong royong warga Dusun I Desa Tegal Yoso. “Bersyukur warga Dusun I antusias dan kompak,” imbuhnya.

Salah seorang pedagang sambal bakar dan bandrek, Ahoy mengungkapkan dirinya mampu menjual hingga 150 porsi setiap Sabtu malam. “Laris. Antusias warga Purbolinggo luar biasa. Bisa habis terus,” ungkap Ahoy.

Siti Nur yang berjualan menu olahan aci di antaranya Cirambay (aci ngarambay), Cilok (aci dicolok), dan Cipak (aci dempak) mengatakan dirinya dagangannya habis dalam waktu empat jam sejak kedainya buka.
“Alhamdulillah bisa nambah penghasilan,” kata Siti.

Seorang pengunjung bernama Andi yang datang bersama keluarganya dari Desa Tambah Luhur mengaku dirinya cukup puas dengan wahana dan kuliner yang ada. “Anak-anak saya cukup terhibur, kulinernya juga beragam. Ada wahana swafoto yang bagus juga,” aku Andi.

Pengunjung lain dari desa Tanjung Kesuma, Elisa mengatakan ikut senang di daerahnya ada wadah untuk pegiat seni melestarikan seni budaya dan mengangkat ekonomi melalui UMKM. “Senang, selain bisa jadi tempat hiburan keluarga juga bisa membantu perekonomian lewat UMKM,” kata Elis.

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *