WARTAMU.ID, Cirebon – Himpunan Mahasiswa Tafsir Al-Quran (HIMATA), Fakultas Agama Islam, Univesitas Muhammadiyah Cirebon selenggarakan webinar tarjih dengan tema “Refleksi Tarjih: Menuju Muktamar Muhammadiyah ke-48 pada Kamis, (30/6).
Webinar ini dilaksanakan dalam rangka menyambut Muktamar Muhammadiyah ke-48 yang akan diadakan di Surakarta nanti.
Adapun narasumber webinar yaitu Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Bapak Drs. Mohammad Mas’udi, M.Ag, Prof. Dr. M. Yunan Yusuf, M.A yang merupakan guru besar tafsir UIN Syarif Hidayatullah dan UHAMKA serta Dewan Pakar Studi Al-Quran, Dr. Arief Hidayat Afendi, M.Ag selaku Majelis Tarjih dan Tajdid PDM Kabupaten Cirebon.
Kaprodi IAT UMC Dr. KH. Toto Santi Aji, M.Ag dalam sambutannya mengatakan bahwa semoga dengan adanya webinar tarjih ini menjadi landasan untuk muktamar Muhammadiyah ke-48 nanti, dan kami sangat apresiasi program HIMATA yang luar biasa dan selalu konsisten dalam mengkaji hal-hal yang sifatnya kontemporer. “Dengan adanya acara yang dihadiri oleh para pakar, semoga bisa memberikan kebermanfaatan,” Ujar Pak Kyai Toto.
Sementara itu Dekan FAI UMC Bapak Dr. Aip Syarifudin, M.Pd.I dalam sambutannya juga menegaskan bahwa “kami selalu dikejutkan dengan acara yang diadakan oleh HIMATA, selalu memberikan sesuatu yang baru, bahkan di bulan Ramadhan kemarin berkali-kali mengadakan diskusi-diskusi serta kajian-kajian. “ini artinya harus dijaga dan terus berinovasi, sehingga kedepannya terus memberikan sesuatu yang baru”. Jelasnya.
Drs. Mohammad Mas’udi, M.Ag dalam paparannya menyampaikan bahwa terjih sebagai alat dakwah dan merupakan cara pandang Islam yang berkemajuan. ” Tarjih pada masa awal itu menyelesaikan masalah-masalah internal dalam mengambil dan menyimpulkan suatu hukum”. Jelas Mas’udi.
Namun pada saat ini tarjih lebih fleksibel dan lebih luas sebagai cara pengambilan dan penyimpulan hukum, dimana jika ada suatu problem didalam keagaaman maka itu juga termasuk problem tarjih. Maka didalam tarjih semua pilar agama tersebut wajib ada pada pribadi mujtahid terutama pilar aqidah, sebab ini sangat penting yang bisa menentukan keabsahan putuskan tarjih. “Begitu pula dalam urusan muamalah yang berkaitan dengan hubungan dengan sesama manusia, antar umat beragama dan lain sebagainya agar tercipta sebuah keharmonisan dan keindahan yang dilahirkan oleh muamalah yang baik dan hati yang bersih”. Tutupnya.
Webinar ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa Ilmu Al-Quran dan Tafsir dan masyarakat umum. Prodi Ilmu Al-Quran (IAT) Universitas Muhammadiyah Cirebon menyediakan berbagai beasiswa untuk mahasiswa baru, untuk lebih lengkapnya bisa melalui www.umc.ac.id. (dik/ran)