WARTAMU.ID, Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan Konferensi Pers Pemenang Terbaik Lomba Maskot Pemilu Serentak Tahun 2024 di Media Center KPU, Jumat (25/11/2022). Dikutip dari kpu.go.id
Konferensi pers pengumuman pemenang ini dihadiri Anggota KPU August Mellaz didampingi Deputi Bidang Dukungan Teknis Eberta Kawima, Kepala Biro Partisipasi dan Hubungan Masyarakat Cahyo Ariawan, Kepala Biro Teknis Penyelenggara Pemilu Melgia Carolina Van Harling, Kepala Biro Umum Kusmanto Riwu Djo Naga, serta Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Suryadi.
Mellaz menyampaikan pemenang terbaik Maskot Pemilu 2024 dengan nama Sura (Suara Rakyat) dan Sulu (Suara Pemilu) karya Stephanie. Pemenang ditetapkan melalui rangkaian tahapan seleksi mulai babak penyisihan, babak semifinal, hingga menetapkan 10 desain dari 681 desain yang diterima KPU 22 Agustus-22 Oktober 2022 yang dinilai dalam babak final oleh Dewan Juri, yang kemudian menghasilkan satu pemenang terbaik maskot Pemilu 2024 yakni Sura dan Sulu.
“Kami bersama-sama melakukan diskusi dan penilaian intensif atas berbagai kriteria yang telah ditetapkan dewan juri kemudian pilih dari seluruh desain maskot yang diajukan masuk babak final. Kemudian pilih akhirnya satu yang sekarang dimenangkan Stephanie,” ucap Mellaz.
Selaku Dewan Juri, Dosen Desain Komunikasi Visual IKJ, Saut Irianto Manik menyampaikan bahwa desain maskot karya Stephanie yang menggunakan makhluk hidup Burung merepresentasikan suara dan juga memberikan kesan anak muda dengan maskotnya sejalan dengan KPU komunikasi kedepannya melibatkan anak muda.
Forum Desainer Grafis Indonesia (FDGI), Caroline Florasari Sunarko menambahkan, terpilihnya Sura dan Sulu karena Stephanie dari awal memerhatikan terkait pemakaian baju-baju daerah pada maskotnya. “Kami merasa pemikirannya jauh, kita melihat bagaimana Indonesia terangkul atau bisa ditampilkan dalam maskot ini, sangat fleksibel dipakai semua provinsi semua daerah kostumnya bisa disesuaikan,” ujar Caroline.
Mellaz menambahkan bahwa meski satu desain nasional, diharapkan ketika maskot ini disebar satker provinsi dan kabupaten/kota dapat mengaplikasikannya sesuai kearifan lokal mewakili tingkat wilyahnya masing-masing.
Sementara itu sang pemenang, Stephanie menjelaskan latar belakang desain maskot buatannya menggunakan makhluk hidup, burung karena lebih dekat dengan manusia. Dia menyampaikan awalnya memakai burung Garuda namun setelah mendapat masukan dari Dewan Juri dirinya kemudian menggunakan burung Jalak Bali.