UM Bandung Gelar Pelatihan Manajemen Keuangan untuk UMKM Antapani, Bandung

Dalam upaya mendukung digitalisasi pengelolaan keuangan UMKM, Lina memperkenalkan Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK).

WARTAMU.ID, Bandung – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung mengadakan Pelatihan Manajemen Keuangan dan Pendampingan Aplikasi Pembukuan Sederhana bagi pelaku usaha UMKM di Kecamatan Antapani, Kota Bandung. Acara ini berlangsung di Aula Kelurahan Antapani Tengah, Jatiwangi Raya, Kota Bandung, pada Senin (29/07/2024) dari pukul 08.00 hingga 14.00 WIB.

Pelatihan ini menghadirkan narasumber utama dari Bank Indonesia (BI), Asisten Manajer Lina Zuhrianah, yang memberikan materi tentang pentingnya pengelolaan keuangan yang teratur untuk mendukung pertumbuhan UMKM. Lina menekankan bahwa pencatatan keuangan yang terperinci sangat penting agar pengeluaran dan pengelolaan keuangan UMKM dapat terkendali. “Tanpa pencatatan keuangan yang rinci, pengeluaran dan pengelolaan keuangan UMKM tidak akan terkendali,” ujarnya.

Dalam upaya mendukung digitalisasi pengelolaan keuangan UMKM, Lina memperkenalkan Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK). Aplikasi ini dikembangkan oleh Departemen Pengembangan UMKM Bank Indonesia dan menggunakan sistem input single entry yang memudahkan pelaku UMKM dalam mencatat berbagai jenis transaksi keuangan mereka. Dengan SIAPIK, pelaku usaha dapat lebih mudah mengelola pembukuan, yang sering kali menjadi tantangan besar bagi UMKM karena kurangnya keterampilan dan kesulitan mengakses lembaga keuangan akibat tidak adanya laporan keuangan yang terstruktur.

Ketua Tim PKM UM Bandung, Suparjiman, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan kemandirian para pelaku UMKM, khususnya di Kecamatan Antapani. “Kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam pemberdayaan dan mendukung perkembangan UMKM. Pelatihan ini sangat penting dalam berkontribusi terhadap pendapatan daerah maupun nasional,” kata Suparjiman.

Ia menambahkan bahwa pelatihan manajemen keuangan tidak hanya berfungsi sebagai alat pertanggungjawaban dan penilaian kinerja usaha, tetapi juga mempermudah proses audit jika diperlukan. Dengan pelatihan ini, pencatatan keuangan menjadi lebih mudah untuk dipantau setiap saat, sehingga pelaku usaha dapat mengidentifikasi laba bersih maupun kerugian dengan lebih akurat.

Acara pelatihan ini dihadiri oleh puluhan pelaku UMKM di Kecamatan Antapani, yang sangat antusias dalam mengikuti sesi pelatihan dan pendampingan aplikasi pembukuan sederhana. Melalui inisiatif ini, diharapkan UMKM di Kecamatan Antapani dapat semakin berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian lokal maupun nasional.