WARTAMU.ID, Way Kanan ( Lampung) – Drs. H. Ali Rahman, M.T menghadiri Pelatihan Psycological Forts Aid (PFA) Bagi Kader Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dan Kader Nuwa Curhat Di Kampung, Selasa (23/07/2024) di Ruang Buway Pemuka Pengiran Udik Pemkab Way Kanan.
Dalam sambutannya, Wabup Ali Rahman menyampaikan bahwa kasus kekerasan terhadap Perempuan dan anak yang ditemui di lapangan dapat menimbulkan berbagai permasalahan, diantaranya dampak traumatis pada korban kekerasan, sehingga membutuhkan bantuan atau pertolongan pertama guna meminimalisir dampak negative yang ditimbulkan. Pertolongan psikologis pertama (PFA) ini merupakan Tindakan suportif dan manusiawi berupa dukungan social, emosional, atau praktis yang diberikan terhadap seseorang yang mengalami peristiwa krisis yang terjadi seperti kecelakaan, bencana alam, kekerasan, atau peristiwa krisis lainnya.
“Pertolongan ini juga bertujuan untuk memberikan dukungan emosional dan membantu individu yang mengalami trauma agar dapat pulih dan beradaptasi dengan situasi yang dihadapi. Saya berharap para peserta memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam memberikan pertolongan pertama psikologis, karena pertolongan pertama ini sangatlah penting”, ujar Wabup Ali Rahman.
Ditegaskan pula oleh Wabup bahwa Petugas UPT PPA, para Kaser PATBM dan Kader Nuwa Curhat berada digaris depan dalam memberikan bantuan kepada Masyarakat yang membutuhkan terutama bagi korban kekerasan terhadap Perempuan dan anak. Dirinya juga berharap peserta pelatihan mampu membantu menstabilisasi kecemasan dan emosi pengelolaan diri yang sehat, dapat memberi rasa aman, menenangkan dan menumbuhkan harapan bagi Perempuan dan anak korban kekerasan, sehingga dapat memberikan pelayanan kepada korban kekerasan dan diskriminasi secara komprehensif.
“Jadikan kesempatan ini sebagai ajang untuk belajar dan meningkatkan kompetensi diri. Karena nantinya, apa yang para peserta pelajari akan sangat berguna dalam memberikan bantuan kepada sesama yang membutuhkan”, tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas P3AP2KB, Andi Oktoviandi, S.KM.,M.M dalam laporannya menyampaikan Kegiatan Pelatihan PFA diselenggarakan mengingat permasalahan kekerasan dan eksploitasi seksual terhadap Perempuan dan anak selalu menjadi perbincangan serius, dan masih menjadi isu strategis dalam Pembangunan Indonesia. Dimana dalam penanganannya dilakukan tidak hanya oleh Pemerintah Pusat, namun juga Pemerintah Daerah dalam hal ini melalui UPT PPA serta Lembaga Penyedia Layanan Perempuan dan Anak lainnya (seperti PATBM, dan Nuwa Curhat) yang dapat memberikan layanan yang dibutuhkan bagi korban kekerasan terhadap Perempuan dan anak baik di Tingkat daerah Kabupaten hingga Tingkat kampung.
“PFA ini dapat juga diartikan sebagai dukungan psikologis awal, yaitu sebagai suatu cara atau metode yang digunakan untuk membantu seseorang yang mengalami kondisi kritis yang bertujuan agar penerima PFA merasa mendapat dukungan dari orang lain sehingga dirinya merasa tenang dan dapat mengelola keadaan dirinya sehingga ia mampu mengambil Keputusan yang tepat”, ujar Andi.
Disampaikan pula bahwa PFA harus segera diberikan kepada orang yang sedang mengalami kejadian traumatis yang membuat dirinya tertekan. PFA bukanlah sesuatu yang hanya diberikan oleh tenaga ahli maupun professional psikolog dan konseling, tetapi dapat dilakukan oleh siapa saja yang menjadi relawan untuk membantu korban. Untuk itu, SDM pada Lembaga Penyedia Layanan Perempuan dan Anak yang memerlukan perlindungan khusus perlu mendapat pengetahuan, pemahaman dan keterampilan tentang PFA sehingga dapat memberikan layanan yang konprehensif bagi Perempuan dan anak korban kekerasan.
“Untuk itu, pelatihan PFA ini untuk mengedukasi peserta tentang bagaimana memberikan pertolongan psikologis pertama pada korban kekerasan, baik itu Perempuan ataupun anak-anak sehingga mampu menerapkannya di lapangan. Kegiatan ini diikuti sebagai 80 orang terdiri dari Petugas UPT PPA, Pekerja Sosial, Kader PATBM, dan Kader Nuwa Curhat dari 19 Kampung di 5 Kecamatan”, jelasnya.
Turut hadir Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dinas Sosial, Pimpinan Kecamatan Blambangan Umpu, Kecamatan Umpu Semenguk, Kecamatan Baradatu, Kecamatan Banjit, Kecamatan Negeri Agung, serta para peserta pelatihan.