RAGAM  

Ada Apa ?

Foto : Muna Khansa Mufidah

Oleh: Muna Khansa Mufidah

Mahasiswi IAIN Salatiga

WARTAMU.ID Berita bahwa WhatsApp telah dibeli oleh Facebook menjadi salah satu trending topic. Mengingat WhatsApp sebagai free app yang sudah di-download dan dipakai pengguna smartphone. Kata “WhatsApp” berdasarkan legenda muncul adanya gambaran tentang kabar seseorang yang terdengar “what’s up.” Oleh karenanya, fungsi WhatsApp pada mulanya memang sebuah aplikasi yang menampilkan update status seseorang dalam handphone-nya.

WhatsApp dirancang oleh Jan Koum, pria yang semula telah lama bekerja keras di Yahoo Inc. Dia mengurus iklan-iklan yang terdapat di website Yahoo. Merasa gabut dan jenuh dengan merebaknya beraneka iklan yang harus dirawat, dia pun memutuskan untuk hengkang dari Yahoo dan berkreasi menciptakan aplikasi sendiri. Tekadnya mulai mengakbar hingga pada 2009 Jan Koum merintis perusahaan WhatsApp Inc.

WhatsApp versi terbaru sudah bisa menjalankan layanan chatting-an. Dari sini, Jan Koum menghubungi Brian Lange Acton, rekan kerja sewaktu di Yahoo. Brian banyak menolong ketika Jan Koum diterpa keterpurukan sebagai imigran dalam membantu masalah pendanaan. Sampai akhirnya, selepas melintasi fase beta yang cukup panjang, pada bulan November 2009, WhatsApp resmi memulai kiprahnya.

Lalu, kini WhatsApp menambahkan fasilitas yang lain seperti untuk video call, menge-share foto, audio, dan video. Satu lagi yang menjadikan aplikasi pesan instan itu nyaman dioperasikan, yaitu di dalamnya tak ada iklan. Tidak mengherankan bila pengguna WhatsApp saat ini telah mencapai ratusan juta.

“WhatsApp banyak yang nge-chat, tapi hidup tetap hampa,” (Fiersa Besari). Walaupun demikian, tetap ingatlah! Riuhnya dunia maya tak sebanding dengan gaduh dan ripuhnya dunia nyata.

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *