Akbar Apriansyah, Pemuda Anak Tukang Parkir yang Terpilih Sebagai Indonesia Youth Leader Program SSEAYP 2024

Akbar Apriansyah (Dok Foto Kemenpora)

WARTAMU.ID, Jakarta – Akbar Apriansyah, seorang pemuda berusia 26 tahun asal Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, menjadi sosok yang menginspirasi banyak orang. Meski berasal dari keluarga sederhana dengan ayah seorang tukang parkir, Akbar berhasil meraih prestasi membanggakan. Ia terpilih sebagai Indonesia Youth Leader yang mewakili Provinsi Kalimantan Tengah dalam program The Ship for Southeast Asian and Japanese Youth Program (SSEAYP) ke-48 tahun 2024. Dilansir dari kemenpora.go.id, Akbar merasa bersyukur dan bangga atas kesempatan langka ini, yang memberinya kesempatan untuk mewakili Indonesia di ajang internasional. (21/11)

Akbar, yang akrab disapa Abay, mengungkapkan kisah hidupnya yang penuh perjuangan. “Ayah saya bekerja sebagai juru parkir dengan penghasilan 50 ribu hingga 100 ribu per hari dan juga sehari-hari aktif bertani. Sedangkan ibu saya hanya seorang ibu rumah tangga. Saya adalah anak kelima dari enam bersaudara,” cerita Akbar dengan mata berkaca-kaca. Meskipun orangtuanya hanya lulusan SD dan SMP, Akbar merasa bahwa dukungan dan doa dari keluarga adalah kunci keberhasilannya mencapai titik ini.

Akbar yang telah mengenal program SSEAYP sejak 2017 mengungkapkan bahwa program tersebut membuka pandangan luas bagi pemuda Indonesia. “Saya sudah tahu program ini sejak 2017, namun saat itu saya masih kuliah. Menurut saya, setiap langkah untuk berkontribusi pada bangsa dan negara adalah hal yang sangat berarti,” ujarnya. Pemuda kelahiran Jakarta, 8 April 1998, ini menekankan pentingnya kesadaran di kalangan pemuda Indonesia untuk berpartisipasi dalam program-program pemerintah yang dapat memperkuat kontribusi mereka terhadap kemajuan negara.

Melalui kesempatan mengikuti SSEAYP 2024, Akbar memperoleh banyak wawasan tentang berbagai program luar biasa yang ada di negara-negara ASEAN. Ia berharap agar setiap daerah di Indonesia memiliki representasi pemuda yang aktif, seperti yang ia temui di negara-negara ASEAN. “Saya ingin menerapkan konsep youth local di Indonesia, dimana setiap daerah memiliki perwakilan pemuda. Ini bisa dimulai dengan lingkup yang lebih kecil, namun tujuannya untuk mempersiapkan pemuda Indonesia menghadapi Bonus Demografi,” harapnya.

Akbar juga mengajak seluruh pemuda Indonesia untuk lebih aktif, kreatif, dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa. “Mari kita semua berperan aktif, berkreativitas, dan bersiap menghadapi Bonus Demografi agar kita bisa menjadi pemuda yang berkualitas dan siap mencoba hal-hal baru yang positif dan kreatif,” tutupnya.