WARTAMU.ID, Suara Pembaca – Didalam manuver sebuah negara, maka bermain cantik ala Soekarno itu penting. Namun sayang, hingga enam presiden setelahnya masih belum menunjukkan jati diri bangsa Indonesia sebagai pemain Global. Seperti yang dilakukan Tiongkok, bagaimana Tiongkok bermain dalam percaturan politik dunia.
Tiongkok seakan perang lawan Amerika, namun transaksi terbesar dagang ternyata Tiongkok impor dan ekspor nya ke Amerika. Begitu juga Amerika, transaksi terbesar negaranya dengan Tiongkok baik expor ataupun impor.
Hal itu semua adalah secara dagang atau secara ekonomi, namun secara ideologi Tiongkok dan Amerika berseberangan. Yang berperang sebetulnya adalah ideologinya bukan dagangnya. Tiongkok yang komunis dan Amerika yang demokratis jelas sangat berlawanan. Secara ideologi, mereka perang dan Amerika ingin semua negara itu menjadi negara demokrasi, Tiongkok tidak mempromosikan komunisnya namun mempromosikan bantuan dalam tanda petik uang yang di kacamata pertahanan negara adalah jebakan, tujuannya untuk menciptakan ketergantungan pada Tiongkok, dengan demikian tujuan bernegara Tiongkok untuk menghidupi 1,5 Miliar penduduknya bisa bertahan selamanya.
Disini Amerika tidak senang, karena banyak kehilangan pengaruh dan banyak negara yang berpaling ke Tiongkok karena ideologi Tiongkok dekat dengan Rusia, terutama cara kepemimpinan para pemimpinnya yang saat ini mengendalikan dua negara tersebut yaitu otokrasi.
Otokrasi adalah penguasa tunggal, sama halnya dengan Erdogan di Turki. Karena itu ketiganya dekat sekali hubungannya. Tiongkok membangun hubungan lebih personal pada mitra negara-negaranya. Xi Jing Ping dekat dengan Putin, dekat dengan Erdogan. Sangat dekat sekali hubungan pribadi mereka, padahal Turki itu NATO.
Saat ini India sedang menuntut Inggris dengan meminta kembali apa yang dilakukan Inggris ketika menjajah India. Inggris dituduh telah merampok India senilai 43 triliun USD atau senilai 330 kali APBN Indonesia sekarang.
Inggris membuat India di masa kemerdekaan selepas perang dunia ke-2 jadi negara termiskin dunia, Inggris mau mengatur India untuk taat padanya dan menentang Rusia, India adalah negara berdaulat, India bisa melakukan apapun tanpa ada yang boleh mendikte.
Kalimat dari menteri luar negeri India, demikian kuatnya sehingga menjadi pembicaraan dunia. Bangsa Indonesia juga ingin mengatakan kepada dunia, Belanda telah merampok lebih dari 30 trilyun dollar.
Indonesia harus menuntut dan meminta hak dengan menyuarakan kedaulatan negara Indonesia tanpa takut akan pengaruh Tiongkok, pengaruh Amerika dan pengaruh Eropa untuk punya hak hidup sendiri di atas kaki sendiri Kita tuntut mereka semua.
Di dalam sebuah dialog antara Presiden Uni Eropa Von Der leyen di India dengan pejabat India di awal April 2022, bisa menjadi pelajaran yang sangat baik bagi Indonesia yang nantinya akan menjadi negara besar untuk menjalankan strategi bernegaranya, dialog tersebut patut dipelajari dengan seksama.
Kita semua tahu posisi India dalam voting di PBB untuk mengutuk serangan Rusia ke Ukraina adalah netral, dimana India walau dekat dengan Inggris dan Amerika serta sangat anti Tiongkok memilih netral bahkan masih melakukan hubungan bisnis, tidak ikut melakukan sanksi ekonomi. Hal ini membuat Inggris dan Uni Eropa mengadakan pertemuan diplomatis ke India.
Ketika India ditekan Amerika dan Eropa Barat, menteri luar negeri India menjawab taktis tekanan yang membuat kedua delegasi Uni Eropa tersebut terdiam. Ketika dikatakan oleh delegasi Uni Eropa, membeli minyak Rusia artinya membantu Rusia membunuh manusia tak berdosa di Ukraina, maka jawaban panjang menteri luar negeri India dengan mengatakan siapa sesungguhnya yang membeli minyak dan gas dari Rusia yang terbanyak. Dari 12% minyak dunia yang dihasilkan oleh Rusia, 70% nya dibeli oleh Eropa Barat dan hasil gas alam Rusia, Eropa Barat membeli 60% nya. Sudah sejak lama Eropa Barat bergantung pada Rusia.
Untuk membangun kekuatan perang Rusia, Rusia memerlukan waktu lebih dari 20 tahun hingga kekuatan militernya tercapai di posisi sekarang, artinya uang dari Eropa Barat yang terbesar membuat kontribusi pembangunan kekuatan militer Rusia untuk menjadi seperti saat ini. Kenapa Amerika dan Uni Eropa bersikeras menekan India dan melarang India bertransaksi menggunakan rubber, membeli minyak Rusia dengan menuduh membantu Rusia membunuh manusia tidak berdosa.
Ini pertanyaan sekaligus pernyataan yang membuat delegasi Eropa dan Amerika diam tidak berkutik. Bahkan menteri luar negeri India mengatakan, sampai hari ke-35 penyerangan Rusia ke Ukraina Amerika masih membeli gas Rusia dan membayar dengan rubella atau emas. Amerika tetap berhubungan dengan Rusia.
Sekarang kenapa Amerika tekan India, apa hak kalian bangsa Eropa menekan India seperti itu, kalian sudah memiskinkan India di abad 18 dan 19 dimana Masa itu India dan Tiongkok adalah dua negara Asia bahkan India di Abad 17-18 tersebut adalah negara paling kaya di dunia.
dalam diskusi tersebut menteri India juga menyerang delegasi Inggris dengan mengatakan, kalian Inggris telah mencuri kekayaan India hingga membuat India miskin sebagaimana saat ini.
saat ini India sedang menuntut Inggris dengan meminta kembali apa yang dilakukan Inggris ketika menjajah India. Inggris dituduh telah merampok India senilai 43 triliun US Dollar atau senilai 330 kali APBN Indonesia sekarang, Inggris membuat India di masa kemerdekaan selepas Perang Dunia Kedua menjadi negara termiskin dunia, sekarang kalian mau mengatur india untuk taat pada kalian dan menentang Rusia.
India adalah negara berdaulat, India bisa melakukan apapun tanpa ada yang boleh mendikte kalimat dari menteri luar negeri India tadi. Hal ini menjadi pembicaraan dunia, inilah bangsa Indonesia juga ingin mengatakan kepada dunia, Belanda telah merampok lebih dari 30 trilyun dolar harus kita buat Jera itu Eropa Barat.
Indonesia harus menuntut dan meminta hak dengan menyuarakan kedaulatan negara Indonesia tanpa takut akan pengaruh Tiongkok pengaruh Amerika dan pengaruh Eropa untuk punya hak hidup sendiri di atas kaki sendiri. Kita tuntut mereka semua, sulit kalau Indonesia masih pakai uang IMF karena ada uang Belanda di sana.
Sulit kalau kita mau berdiri Netral beli minyak Rusia agar harga BBM lebih murah karena 20% lebih murah beli minyak Rusia dari pada minyak Arab dan minyak Amerika, agar Indonesia sesungguhnya bisa lepas subsidi minyak karena takut ditekan Eropa Barat.
Tiap proyek tidak bergantung pada uang Tiongkok, tidak tergantung pada teknologi Tiongkok, tidak tergantung pada SDM Tiongkok tidak bergantung pada hutang Dollar Amerika, dan kendali politik luar negeri harus ikut kebijakan negara lain. Ingin rasanya memiliki negara yang utuh.
Indonesia harus punya rencana bernegara, salah satunya membangun tanpa Tiongkok, membangun tanpa dollar sebagai salah satu agenda Indonesia berdaulat 2045.
Mungkin ada baiknya melihat India, dulu India menyebut virus Corona sebagai virus Wuhan, ini menunjukkan tuduhannya dengan jelas siapa yang memainkan virus itu. Pihak barat menyebut Putin sebagai otokrat Rusia atau penguasa tunggal Rusia, India menyebut putin dengan sebutan yang terhormat His Excellency.
Oleh : Rahulloh Ayatulloh
Artikel ini merupakan kiriman pembaca wartamu.id. (Terimakasih – Redaksi)