WARTAMU.ID, Way Kanan (Lampung) – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak berkuku genap seperti Sapi, Kambing dan babi akhir-akhir ini cukup meresahkan di seluruh wilayah indonesia. Berawal dari provinsi Jawa Timur dan mulai tersebar ke beberapa wilayah sumatera. Beberapa kasus ditemukan di provinsi lampung yaitu kabupaten mesuji dan tubaba. Atas dasar tersebut Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan kabupaten Way Kanan melalui bidang peternakan melakukan sosialisasi PMK bersama POLRES Way Kanan kepada pelaku-pelaku usaha jual-beli ternak (belantik) diwilayah kecamatan Pakuan Ratu. Acara tersebut diadakan di aula Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pakuan Ratu.
Dalam sambutannya Kapolres Way Kanan yang diwakili KBO Sat Binmas Polres Way Kanan IPDA Muktiar menyampaikan bahwa POLRI dengan Kementrian Pertanian bekerja sama guna menekan penyebaran virus PMK. “Kementrian pertanian bertugas melakukan sosialisasi, pencegahan dan pengobatan sementara POLRI bertugas menekan masuknya sapi dari wilayah-wilayah yang terindikasi berpotensi mengeluarkan ternak yang teinfeksi Virus PMK” Ujarnya.
“Kami dari pihak kepolisian menyarankan apabila terpaksa membeli sapi dari luar daerah harus melalui pemeriksaan dari dinas peternakan atau dokter hewan setempat yang menerangkan bahwa hewan tersebut tidak terinfeksi Virus PMK” lanjut AIPDA Muktiar.
Selain KBO Sat Binmas Polres Way Kanan acara ini juga dihadiri Kanit Bantibsos Polres Way Kanan AIPDA Furcon F, Kanit Binmas Polsek Pakuan Ratu AIPDA Anton, Kabid Peternakan Dinas TPHP Kab Way Kanan, petugas IB dan Keswan, penyuluh pertanian se kecamatan pakuan ratu dan dua dokter hewan dari dinas TPHP Kab Way Kanan sebagai nara sumber.
Kabid Peternakan Joko Purwono menjelaskan bahwa virus tersebut berasal dari luar negeri yaitu Australia kemudian masuk pertama kali di provinsi jawa timur, dan saat ini sudah ditemukan dibeberapa wilayah di provinsi Lampung.” Virus PMK bisa menyebar melalui udara denan jarak 250-300km maka dari itu seluruh peternak dan pelaku usaha harus berhati-hati” ujar Joko.
Dalam penyampaian materi tentang PMK Drh. Qisthi ayunda dan Drh. Adelia Putri menyampaikan tentang ciri-ciri hewan yang terinfeksi PMK yaitu;
– Demam mencapai 41°C
– Kepincangan Kaki
– Telinga Layu
– Tidak nafsu makan, hidung kering
– Melepuh pada bibir, lidah, hidung putih, kuku dan puting susu berlanjut menjadi luka.
– Keluar cairan dari mulut .
Adapun pencegahan nya dengan cara;
– Menjaga kebersihan kandan dan hewan
– Memberikan Mineral pakan
– injeksi.
Daging hewan yang terinfeksi dapat dikonsumsi setelah dimasak diatas 80°C dan untuk jeroan serta lemak disarankan untuk tidak dikonsumsi dan dimusnahkan.
Acara ditutup dengan pembagian disinfektan dan vitamin kepada petugas keswan wilayah tiga (pakuan ratu, negara batin dan negeri besar).
(C.I)