WARTAMU.ID, Songkhla, Thailand – Dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia mengadakan kegiatan pengabdian internasional di Songsermwitayya Islamic School, Songkhla, Thailand. Kegiatan ini merupakan bagian dari Konferensi Internasional ICO-NUSA 2025 yang diselenggarakan oleh Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM).
Dalam program pengabdian ini, para dosen memperkenalkan teknik ecoprint kepada siswa dan guru sebagai bagian dari edukasi kewirausahaan (edupreneurship) berbasis lingkungan. Ecoprint adalah teknik pewarnaan kain yang menggunakan bahan alami seperti daun, bunga, dan batang kayu, sehingga menghasilkan produk yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi tinggi.
Hario Tamtomo dari Pusat Kajian Manajemen & Bisnis LPPM Universitas Muhammadiyah Jambi, Tri Endi Ardiansyah dari Universitas Muhammadiyah Tangerang, dan Pahman Habibi dari UHAMKA menjadi pemateri utama dalam kegiatan ini. Mereka menjelaskan bahwa ecoprint tidak hanya memiliki potensi bisnis yang menjanjikan, tetapi juga dapat menjadi gerakan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
Sebagai bagian dari kegiatan ini, diperkenalkan pula berbagai produk ecoprint dari UMKM binaan Inkubator Bisnis dan Teknologi (IBT) Universitas Muhammadiyah Jambi, yakni Shengger Ecoprint. Produk-produk unggulan yang ditampilkan antara lain tote bag, hijab, syal, aksesoris etnik, lacak Jambi, dan berbagai produk fashion lainnya.
Ketua Pengembangan Shengger Ecoprint, Arniwita Sy, menyatakan bahwa ecoprint merupakan peluang bisnis yang tidak hanya mengutamakan nilai ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan. “Ecoprint adalah bentuk usaha kreatif yang eco-friendly serta mampu mendorong inovasi dalam dunia wirausaha,” ujarnya.
Selain mengenalkan teknik ecoprint, para peserta juga mendapatkan pelatihan tentang strategi pemasaran, mulai dari pengelolaan bazar hingga pemanfaatan platform digital untuk meningkatkan daya saing produk di pasar global. Dengan demikian, siswa di Songsermwitayya Islamic School diharapkan dapat mengembangkan keterampilan kewirausahaan yang berbasis lingkungan dan budaya.
Melalui kegiatan ini, para dosen berharap agar ecoprint tidak hanya menjadi tren bisnis, tetapi juga sebagai bagian dari gerakan pelestarian lingkungan dan warisan budaya yang dapat diterapkan secara luas di berbagai daerah. Pengabdian internasional ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi yang lebih erat antara akademisi Indonesia dan Thailand dalam bidang kewirausahaan dan inovasi berkelanjutan.