RAGAM  

Kaffah dengan Mukallaf

Herimirhan, S. Ag (Guru PAI SMP Lazuardi Haura Global Compassionate Pengurus DPW AGPAII Provinsi Lampung)

WARTAMU.ID, Suara Pembaca – Mukallaf merupakan situasi dimana orang yang sudah dibebankan perintah dan larangan dalam agama. Terkadang, istilah ini dianggap memiliki makna yang sama dengan masa aqil baligh. suatu masa yang akan dilewati oleh setiap manusia.

Akil baligh akan ditandai dengan beberapa hal secara fisik maupun psikis, baik pada laki-laki maupun perempuan. Pada masa ini seorang anak dipandang cukup untuk mengemban misi kehidupan. Ia memasuki umur yang memungkinkan baginya mulai memahami jati dirinya sebagai hamba Allah SWT. Pada masa inilah berlaku beban hukum syariat kepadanya. Ada pena pencatat pahala dan dosa di setiap tingkah lakunya. Ia tidak lagi bocah dan anak-anak, melainkan remaja atau anak muda yang beranjak dewasa. Memahami apa yang harus mereka lakukan untuk merawat, menjaga dan menampilkan diri mereka dengan terhormat.

Disamping itu, alquran menjelaskan pentingnya mengetahui dan memahami masa aqil baligh ini “Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur dewasa, maka hendaklah mereka (juga) meminta izin, seperti orang-orang yang lebih dewasa meminta izin. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya kepadamu. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana” Qs. An-Nur : 59.

Dalam kontek ini Siswa Siswi, Orang tua dan Teachers di lingkungan Sekolah SMP Lazuardi Haura Global Compassionate Jln Imba Kusuma No.9-10 Kel. Sumur Putri Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung mengadakan kegiatan Mukallaf/Aqil Baligh untuksiswasiswi kelas 9 dengan tema “Kaffah dengan Mukallaf” selama 3 hari dari tanggal 24-26 Mei 2022 dengan berbagai rangkaian acara.

Hari pertama, diisi dengan materi tentang Mengenal Diri, Kenapa manusia diciptakan Bagaimana Allah menciptakan manusia, bagaimana kedudukan manusia dimuka bumi, bagaimana kesempurnaan penciptaan manusia, bagaimana peran dan kemuliaan orangtua dalam pengasuhan anak-anak. Materi ini disampaikan oleh Bunda Shita Darmasari, selaku Ketua Yayasan Doktor Soebyan, kemudian dilanjutkan dengan materi Perubahan Biologis dan Fisiologis Mengenali perubahan yang terjadi pada diri mereka secara Biologis dan Fisiologis dari masa sebelumnya hingga mencapai masa akil baligh. oleh Teacher Dwi Rahmawati dan Teacher Mirhan.

Hari kedua, kembali siswa siswi mendapatkan materi tentang Mengenali tantangan dalam Pergaulan: menyadari dan tahu bagaimana harus mengambil keputusan dan bertindak dalam membangun hubungan yang sehat dengan keluarga, teman dan masyarakat, Mengenali identitas dirinya, menyadari ajakan pergaulan bebas, narkotika dan kehidupan malam, operasi plastik, persaingan dan prestasi. Bagaimana kita berjalan di jalan Allah SWT, bagaimana menjaga diri isitiqomah pada jalanNya. Mengenal tantangan pada diri masing-masing pada konsep Ketuhanan dan kemanusiaan.

Diakhir materi disampaikan juga Refleksi diri (Coaching&reflection) tentang apa yang yang telah siswa siswi lakukan, apa yang ingin mereka lakukan selanjutnya yang berbeda, dan dukungan apa yang mereka butuhkan, apa kekhawatiran mereka selama ini, apakah ada halangan yang membuat mereka merasa tidak berdaya, apa harapan tinggi mereka untuk melaluinya. Puncak acara mukallaf pada hari ketiga, dengan menghadirkan orang tua siswa ke sekolah untuk acara pelantikan mukallaf/Aqil baligh SMP Lazuardi Haura Global Compasionate.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini diantaranya, pertama, Siswa Siswi dapat memahami dan merefleksikan momentum dengan datangnya masa Aqil baligh dimana telah berlaku Syariat dan Tanggung Jawab semua perbuatan anggota tubuh serta semua aktivitas dalam kehidupannya baik perilaku ibadah maupun sosial. (hubungan Vertikal) kepada Allah SWT dan (Hubungan Horizontal) interaksi Sesama Manusia. Dan memberikan bekal kepada mereka mengenai perubahan-perubahan yang terjadi seperti fisik, biologis, psikologis, sosial pada dirinya di masa akil baligh

Kedua, Memberikan informasi kepada Siswa Siswi tentang tantangan yang akan mereka hadapi sebagai mukallaf dan bagaimana mereka akan mengambil keputusan terbaik.

Ketiga, Mengajak Siswa siswi untuk merefleksikan kehidupan mereka dengan mengenali dirinya, bagaimana kecintaan kepada orangtua dan keluarga, membangun hubungan dengan sekitarnya.

Keempat, Menandai bahwa anak telah memasuki masa akil baligh, Momen yang diingat bahwa antara orangtua dan anak akan saling mendukung

Kelima, Menjadi momentum bagi orangtua bahwa ananda yang ia cintai telah beranjak dewasa, dan memberikan perhatian lebih dalam proses kedewasaan dan memahami tantangan yang jauh lebih besar.

Keenam, Memberikan kesempatan orang tua kepada anak untuk menyampaikan pesannya bahwa ananda telah dilepas sebagai orang yang telah mukallaf.