WARTAMU.ID, Suara Pembaca – Dua diantara agenda besar muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta adalah Pertama : risalah Islam berkemajuan Kedua : isu-isu strategis ke umatan kebangsaan dan kemanusiaan universal.
Risalah Islam berkemajuan mencakup tiga hal konsep dasar Islam berkemajuan, Gerakan Islam berkemajuan dan Perhidmatan Islam berkemajuan Isu-isu strategis ke umatan kebangsaan dan kemanusiaan universal meliputi:
Isu Keumatan, terdiri dari : fenomena rezimintasi paham agama, membangun kesehatan digital, memperkuat persatuan umat, reformasi tata kelola filantropi Islam, beragama yang mencerahkan, autentisitas Wasathiyah Islam,spiritualitas generasi milenial isu Kebangsaan memperkuat ketahanan keluarga,Reformasi sistem pemilu ,suksesi kepemimpinan 2024 ,evaluasi di radikalisasi , memperkuat keadilan hukum,penataan ruang publik yang inklusif dan adil,memperkuat regulasi sistem resiliensi bencana,antisipasi aging population, memperkuat integrasi nasional, ekonomi berkeadilan sosial kemanusiaan Universal membangun tata dunia yang damai dan berkeadilan, regulasi dampak perubahan iklim,mengatasi kesenjangan antar negara,menguatnya Xenophobia.
GERAKAN ISLAM BERKEMAJUAN
Gerakan Islam berkemajuan meliputi empat gerakan yaitu gerakan dakwah gerakan tajdid gerakan ilmu dan gerakan amal Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam diutus ke dunia ini dengan membawa misi dakwah untuk mengeluarkan manusia dari alam kegelapan menuju alam terang benderang minazulumati illan Nur,Quran surah Ibrahim ayat 1, Umat Islam memiliki kewajiban untuk melanjutkan misi tersebut sepanjang sejarah karena merupakan bagian dari amanah yang diberikan oleh Allah subhanahu wa Ta’Ala kepada manusia yang harus ditunaikan untuk membangun kehidupan yang maju sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran agama Islam.
Mandat manusia
Dakwah adalah usaha transformasi kehidupan yang merupakan mandat dari Allah subhanahu wa ta’ala kepada manusia sebagaimana dalam surat al-ahzab Al ahzab ayat 72 mandat tersebut lahir dari posisi manusia sebagai hamba yang patuh menyembah dan berserah diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan wakil atau Khalifah untuk mengatur kehidupan menjaga dan memakmurkan bumi ini agar menjadi lingkungan yang layak untuk kehidupan semua makhluk
Dakwah Amar ma’ruf nahi munkar
Dakwah sesungguhnya merupakan upaya mencerahkan untuk mengubah kehidupan manusia menjadi lebih baik dakwah memiliki dua sasaran yakni umat Al ijabah yakni yang telah menerima dan umat dakwah yakni yang masih dalam tataran diajak Sasaran pertama merujuk pada mereka yang telah memenuhi panggilan Islam sehingga tujuan dakwah adalah mempertinggi mutu keberagamaan sementara sasaran kedua adalah mereka yang masih diperkenalkan dengan agama Islam dan dengan demikian dakwah berguna untuk menciptakan situasi bagi lahirnya hidayah sehingga mereka mengetahui keunggulan dan kebenaran Islam
Dakwah di tengah keragaman
Dakwah pencerahan menghadapi kenyataan sosial keagamaan yang rumit dan beragam selain berhadapan dengan agama paham keagamaan dan budaya yang beragam dakwah juga menemui kenyataan ras dan suku bangsa yang begitu majemuk keragaman tersebut membutuhkan pengelolaan yang positif agar tidak menjadi sumber pertentangan yang berkepanjangan Muhammadiyah dalam hal ini mengambil peran yang penting
Hubungan antar umat beragama
Kemajemukan agama menjadi realitas dan kehidupan sebagai lapangan dakwah Allah subhanahu wa ta’ala mengutus banyak nabi dan rasul yang sebagiannya dikisahkan dalam Alquran dalam bahasa alquran agama yang diturunkan kepada nabi-nabi tersebut adalah Islam namun demikian kenyataan sejarah menunjukkan terjadinya polarisasi agama yang sebagiannya menjadi agama dunia Islam adalah agama yang hak dan sempurna yang dapat menyelamatkan dan membahagiakan kehidupan di dunia dan akhirat. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam adalah nabi dan rasul terakhir yang melanjutkan dan menyempurnakan ajaran nabi-nabi sebelumnya
dalam melaksanakan dakwah kerjasama dibangun untuk mewujudkan kebajikan dan ketakwaan kerjasama ini dikembangkan pada usaha-usaha memperbaiki keyakinan memperbaiki peribadatan memperbaiki akhlak dan memperbaiki muamalah muamalah atau pengelolaan kehidupan beragama kerjasama yang dibangun dengan berbagai kalangan baik individu maupun lembaga memiliki cakupan yang luas di atas landasan dan di dalam semangat kemajuan bersama semangat yang dimaksud adalah nilai-nilai kebajikan albir dan ketakwaan attaqwa bukan penyimpangan Al Islam dan bermusuhan
Gerakan tajdid
Tajdid adalah upaya pembaharuan dalam memahami dan melaksanakan ajaran Islam seiring dengan tantangan dan kebutuhan zaman para ulama pada masa-masa yang lalu telah melakukan tajwid untuk mengatasi kebutuhan umat Islam dalam menjalankan agenda pembaharuan untuk menjawab tantangan zaman agar misi Islam sebagai rahmat bagi semuanya tetap benar-benar terwujud
Gerakan ilmu
Salah satu bagian perwujudan Islam berkemajuan adalah gerakan ilmu Islam itu sendiri sangat menghargai ilmu dan memandang bahwa orang-orang yang berilmu lebih unggul dari mereka yang tidak berilmu Alquran az-zumar ayat 9 mereka yang beriman dan berilmu diangkat derajatnya oleh Allah Alquran surah almujadalah ayat 11 Islam berkewajiban memandang bahwa ilmu itu sangat diperlukan dalam setiap segi kehidupan berpikir bersikap dan bergerak untuk mewujudkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan nyata dengan ilmu umat Islam dapat menangkap pesan-pesan agama secara lebih tepat mengembangkan tata kehidupannya secara lebih baik dan menciptakan hal-hal baru untuk memajukan tingkat peradaban manusia
Gerakan amal
Islam adalah Din Al amal yaitu agama perbuatan yang menekankan pentingnya amal sebagai implementasi dari iman yang merupakan cahaya bagi kehidupan kekuatan yang menggerakkan dan kerangka pandangan dunia dalam merumuskan pemahaman dan pengamalan agama aspek amal menjadi pertimbangan yang sangat penting pandangan tersebut mengantar pada sebuah keyakinan akan pentingnya pelembagaan amal saleh yang berorientasi pada pemecahan problem problem kehidupan seperti lembaga-lembaga kedermawanan kesejahteraan pemberdayaan pendidikan dan kesehatan dengan pelembagaan itu amal saleh bukan lagi semata-mata dilakukan secara individual melainkan dalam bentuk gerakan yang terorganisasi yang di dalam Muhammadiyah kemudian dikenal dengan amal usaha Muhammadiyah
Penulis : Sudarta Salman, SE, MM.
Ketua PDM Ogan Ilir