WARTAMU.ID, Bantul, Sabtu (23/11) – Sebagai bagian dari upaya mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin, Muhammadiyah terus berkomitmen memberikan kemaslahatan semesta. Tidak hanya terbatas pada warganya, namun juga seluruh umat manusia dan kelestarian alam. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan penanaman mangrove di Pusat Pelestarian Mangrove Baros, Tirtohargo, Kretek, Bantul, yang digelar oleh Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DI Yogyakarta bersama BPRS BDW dalam rangka Milad ke-112 Muhammadiyah.
Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (23/11) ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Wakil Ketua PWM DIY, Dr. Sapardiyono, S.Hut., M.H., yang membidangi lingkungan hidup. Dalam sambutannya, Sapardiyono menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak hanya peduli pada pendidikan dan kesehatan, tetapi juga memberikan perhatian besar terhadap lingkungan hidup.
“Sejalan dengan tema Milad ke-112 Muhammadiyah, yakni ‘Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua’, penanaman mangrove ini adalah langkah konkret untuk menjaga keberlanjutan kehidupan, melindungi alam, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar,” ujar Sapardiyono.
Penanaman mangrove memiliki dampak luas, baik untuk lingkungan maupun masyarakat. Kawasan pesisir terlindungi dari ancaman abrasi dan banjir, sementara ekosistem laut dan darat dapat terjaga melalui habitat bagi berbagai spesies hewan. Selain itu, mangrove juga memiliki kemampuan menyerap karbon dioksida, sehingga membantu mengurangi dampak perubahan iklim.
Dari segi ekonomi, mangrove memberikan peluang pengelolaan berkelanjutan yang menguntungkan masyarakat pesisir. Sapardiyono berharap kegiatan ini menjadi langkah kecil dengan dampak besar bagi keseimbangan alam dan kehidupan masyarakat.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bantul, Komisaris dan Direktur BPRS BDW, Ketua MLH PWM DIY, beberapa kepala sekolah Muhammadiyah se-Bantul, Lurah Tirtohargo, Dukuh Baros, Babinsa, Babinkamtibmas, hingga Direktur RS PKU Muhammadiyah Bantul. Kehadiran mereka menjadi simbol sinergi berbagai elemen masyarakat dalam mendukung kelestarian alam.
“Semoga kegiatan ini menjadi awal dari gerakan yang lebih besar untuk menjaga lingkungan sebagai amanah Allah kepada manusia sebagai khalifah di bumi,” tambah Sapardiyono.
Muhammadiyah berkomitmen untuk terus aktif dalam upaya pelestarian lingkungan. Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk ikut terlibat dalam menjaga alam demi keberlangsungan kehidupan generasi mendatang.
Melalui langkah konkret seperti penanaman mangrove, Muhammadiyah kembali menunjukkan perannya sebagai organisasi yang tidak hanya berorientasi pada spiritualitas, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat global.