Kompak! Peserta Rapimwil Muhammadiyah Jateng Usulkan Muktamar Digelar Luring

Peserta Rapimwil Muhammadiyah Jateng Usulkan Muktamar Digelar Luring

WARTAMU.ID, Banyumas (Jawa Tengah) – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, menggelar Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) di Gedung Rektorat Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), sabtu (11/6/2022).

Rapimwil dihadiri oleh seratusan perwakilan pengurus di Pimpinan Muhammadiyah tingkat Daerah di Jawa Tengah, juga perwakilan dari pengurus di pimpinan organisasi otonom (ortom), serta majelis dan lembaga tingkat wilayah di Jawa Tengah.

Pada Rapimwil kali ini membahas dinamika persiapan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 yang akan digelar di Surakarta pada 18-20 November 2002. Saat rapat berjalan, muncul berbagai tanggapan dari perwakilan peserta di tiap ex-karesidenan. kali ini mereka kompak agar Muktamar Muhammadiyah maupun Aisyiyah ke-48 di gelar secara luring penuh, serta menyambut penggembira nyang hendak hadir. “Kami berharap (Muktamar dilaksanakan) luring, PCM sudah siap membanjiri Solo”. ucap Ibnu Hasan, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyumas, mewakili aspirasi peserta dari ex-karesidenan Banyumas.

Sementara itu Pimpinan Daerah Kota Semarang sudah mempersiapkan 20 bus untuk menghadiri Muktamar nanti. “Kota Semarang akan datang dengan 20 bus, apapun keputusannya (Muktamar) “. ucap Danusiri mewakili suara peserta ex-Karesidenan Semarang. Keinginan Muktamar digelar secara luring atau tatap muka langsung juga disampaikan oleh seluruh perwakilan Peserta Rapimwil dari Ex Karesidenan Solo, Kedu, Pekalongan dan Pati.

Marpuji Ali, Ketua PP. Muhammadiyah sekaligus sebagai ketua panitia pusat Muktamar Muhammadiyah Ke-48, ikut hadir saat itu menyampaikan bahwa keputusan sidang tanwir PP. Muhammadiyah (4-5/9/2021) belum berubah, yakni Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dilaksanakan secara luring dan daring. “Keputusan tanwir belum berubah, ada yang luring dan ada yang daring. Kalau keputusan ini tidak dirubah ya besok seperti ini lg.” katanya.

“Kebetulan, Ia menambahkan, besok 30 Juli akan ada Tanwir Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam rangka untuk upaya ikhtiyar menjadi muktamar secara luring”. “berdoa agar Muktamar bisa digelar seperti biasa (luring) “. imbuh Marpuji Ali.

Sofyan Anis, Rektor UMS sekaligus selaku Ketua Panitia Penerima Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 siap jika Muktamar diksanakan secara luring, dan ada penggembira hadir. Namun Ia memastikan akan tunduk kepada putusan Tanwir PP. Muhammadiyah nanti. “Apapun yg terjadi keputusan PP (Pimpinan Pusat Muhammadiyah) harus kita jalankan” Terang Sofyan Anis.

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Tafsir, Mengajak semua warga Muhammadiyah menyukseskan Muktamar ke-28 nanti, menurutnya kesuksesan pelaksanaan Muktamar ke-48 merupakan harga diri Muhammadiyah Jawa Tengah.

“Muhammadiyah Jawa Tengah harus bisa menyukseskan muktamar dan menggembirakan bagi siapa saja, Kesuksesan Muktamar menyangkut harga diri Muhammadiyah Jawa Tengah”. Kata Tafsir.

Tafsir pun menilai jika salah satu kegembiraan adalah saat penggembira bisa hadir di lokasi Muktamar.
“Bagaimana mau gembira, penggembira saja tidak boleh datang”. terang Tafsir yang disambut riuh tepuk tangan peserta Rapimwil.

Menurut dosen UIN Walisongo ini, jangan sampai warga Muhammadiyah sudah pesan bus terus dilarang datang ke acara Muktamar.
“Kita tidak ingin penggembira sudah pesan bus terus dilarang datang”. pungkas Tafsir.

Pada Sidang Tanwir PP Muhammadiyah (4-5/9/2021) yang digelar secara daring, memutuskan bahwa Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48 dilaksanakan secara luring dan daring.
Anggota Tanwir, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah menghadiri Muktamar secara luring di Kota Surakarta.

Sedangkan anggota muktamar yang lain hadir dan mengikuti Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah secara daring di klaster wilayah masing-masing yang waktu pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah dan Muktamar ‘Aisyiyah di Kota Surakarta. Sistem klaster akan diatur kemudian oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah