WARTAMU.ID, Jakarta – Pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang memberikan kesempatan kepada para koruptor untuk bertaubat dengan mengembalikan uang negara yang dicuri mendapat perhatian luas dari berbagai kalangan. Salah satu dukungan datang dari Sekretaris PP Pemuda Muhammadiyah, Affandi Affan, yang juga seorang advokat dan praktisi hukum. Ia menilai langkah ini sebagai kebijakan bijaksana yang dapat mempercepat pemulihan kerugian negara akibat korupsi.
“Pernyataan Presiden Prabowo adalah langkah yang sangat bijaksana, karena pemulihan kerugian negara harus menjadi prioritas dalam pemberantasan korupsi. Dengan mengembalikan uang yang dicuri, kita dapat meminimalkan dampak negatif korupsi terhadap pembangunan bangsa,” ujar Affandi.
Affandi menekankan bahwa meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai mekanisme dan proses hukum yang digunakan, inti dari pernyataan Presiden adalah untuk memprioritaskan pemulihan kerugian negara. Ia juga menilai kebijakan ini sejalan dengan upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional.
“Tentu saja, proses hukum terhadap pelaku korupsi harus tetap dijalankan secara adil dan transparan. Namun, langkah ini menunjukkan bahwa pemerintah memiliki itikad baik untuk mengembalikan uang negara yang telah hilang,” jelas Affandi.
Lebih lanjut, Affandi menyampaikan bahwa pengembalian uang negara oleh para pelaku korupsi tidak hanya akan mempercepat pemulihan ekonomi, tetapi juga menciptakan iklim yang lebih baik dalam upaya pemberantasan korupsi. Ia berharap kebijakan ini dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian dan tetap sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
“Ini adalah kesempatan bagi pelaku korupsi untuk memperbaiki kesalahan mereka, sambil memastikan bahwa negara dapat memulihkan kerugian yang telah terjadi. Kami mendukung langkah Presiden Prabowo untuk terus berfokus pada pemulihan kerugian negara dan pencegahan kerugian lebih lanjut,” tutup Affandi.
Pernyataan Presiden Prabowo ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah berkomitmen untuk tidak hanya menghukum pelaku korupsi, tetapi juga memastikan uang negara yang hilang dapat kembali untuk mendukung pembangunan. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pemuda Muhammadiyah, menunjukkan adanya konsensus bahwa pemulihan kerugian negara adalah langkah penting dalam menciptakan Indonesia yang bebas dari korupsi.