WARTAMU.ID, Kota Magelang – Pandemi dua tahun terahir menghantam mata pencaharian Pak Panca. Pria yang biasa jualan cilor ini tak lagi jualan karena dampak kebijakan PPKM pemerintah dimasa pandemi. Usahanya gulung tikar. Setiap jualan pasti tidak habis.
“Biasanya saya jualan dikeramaian-keramaian seperti lapangan Rindam dan Taman Bermain Badaan. Tetapi karena pada saat itu ditutup jadi sepi. Jualan selalu gak habis dan merugi”, ucapnya saat ditemui.
Pria asli Tegal ini tinggal di Sanggrahan Wates Kota Magelang. Dirumah yang masih berstatus mengontrak ini ia tempati bersama 2 anak dan istrinya.
“Istri saya asli Bandongan Kab. Magelang, tetapi kita sudah lama tinggal ngontrak di Sangrahan Wates ini”, tuturnya.
Anaknya masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK) dan juga SD kelas 1. Selama ini, dia juga dibantu istrinya dalam mencari nafkah dengan berjualan sayur.
“Modal juga habis untuk kebutuhan sehari-hari. Gimana lagi, setiap saya pulang pada saat itu selalu merugi karena jualan gak habis”, ceritanya dengan wajah sedih.
Berkat tetangganya yang juga salah satu muzakki Lembaga Amil Zakat Infaq Sodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) Kota Magelang, Pak Panca mendapatkan bantuan program Pemberdayaan UMKM. Dirinya saat ini bisa jualan cilor lagi. Gerobak yang sudah tidak layak, modal yang sudah habis, kini berubah sehingga dirinya bisa jualan lagi.
“Terimakasih Lazismu Kota Magelang yang sudah membantu kami. Akhirnya saya bisa jualan lagi. Semoga nantinya bisa jadi pemasukan keluarga kami dan cukup untuk makan dan biaya sekolah bersama anak istri”, ujarnya.
Andi Triyanto selaku ketua Lazismu Kota Magelang menyampaikan syukur bisa lihat Pak Panca dapat jualan kembali. Setidaknya mengembalikan pekerjaan Pak Panca yang nantinya bisa menafkai keluarganya.
“Dengan model pentasyarufan bantuan produktif, nantinya bisa lebih manfaat dan berdaya. Terimakasih muzakki yang sudah mengamanahkan hartanya melalui Lazismu Kota Magelang. Semoga Allah ganti dengan rizki yamg lebih baik”, pintanya.
Selain itu, dijelaskan oleh Alia Endah Saputri selaku Amil Eksekutif Lazismu Kota Magelang Devisi Program menuturkan bahwa para penerima manfaat ini mereka harus siap ikut pembinaan. Selain pembinaan pengelolaan usaha, mereka juga ditegaskan untuk ikut kajian bulanan sebagai bagian dari syiar dakwah Lazismu.
“Ada kesepakatan terikat yang tentu ini soal tanggungjawab dan syiar dakwah. Konsekuensi yang harus dipenuhi sehingga kita tidak hanya soal UMKM, tetapi ada pembinaan spiritualitas para penerima manfaat”, jelasnya.