WARTAMU.ID, Yogyakarta – Menjelang Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lazismu di Yogyakarta pada 29 November hingga 1 Desember 2024, Ketua Badan Pengurus Pusat Lazismu, Ahmad Imam Mujadid Rais, menyerukan kepada seluruh amil zakat di Indonesia untuk memperkuat sinergi dalam melaksanakan program-program sosial. Hal ini disampaikan oleh Mujadid Rais dalam forum Pra Rakernas yang digelar secara daring pada 23-24 Oktober 2024 dari Kantor Lazismu Menteng, Jakarta Pusat.
Tema Rakernas tahun ini, “Sinergi Kebajikan untuk Inovasi Sosial dan Capaian SDGs,” menurut Mujadid Rais, selaras dengan upaya Lazismu untuk memberikan dampak yang lebih luas dan terukur bagi masyarakat. “Melalui pra rakernas ini, kita mensyukuri apa yang telah dicapai dan mengevaluasi apa yang masih kurang, agar bisa diperbaiki di masa mendatang,” jelasnya.
Dalam suasana transisi kepemimpinan, Mujadid Rais berharap aktivitas dan kerja-kerja program Lazismu berjalan aman, damai, dan berkelanjutan. Ia juga menyampaikan pandangan terkait peran Muhammadiyah dalam pemerintahan kabinet Merah Putih, di mana Muhammadiyah dipercaya memiliki peran khusus dalam kabinet baru ini. “Ini kepercayaan yang besar dari sisi politik, dan juga tanggung jawab yang besar bagi Muhammadiyah, khususnya dengan adanya badan pengentasan kemiskinan di bawah naungan kementerian terkait,” tuturnya.
Mujadid Rais menegaskan bahwa Lazismu tidak bisa bekerja sendiri dalam menghimpun dan menyalurkan dana zakat, infak, sedekah, dan dana keagamaan (ziska), melainkan membutuhkan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak. Sinergi ini, ujarnya, termasuk kerja sama dengan lembaga-lembaga Muhammadiyah seperti MDMC, Majelis, dan pihak-pihak pemerintah maupun perbankan. “Sinergi ini penting agar kita bisa memasuki tahap kedua, yaitu inovasi sosial,” tegas Mujadid Rais.
Dalam forum Pra Rakernas ini, ia juga menekankan bahwa kepercayaan publik merupakan kunci bagi lembaga amil zakat. Oleh karena itu, pelaporan dan komitmen terhadap transparansi menjadi sangat penting bagi Lazismu.
“Program-program Lazismu yang dilaksanakan di seluruh wilayah patut menjadi sumber inspirasi, dan berbagi pengalaman ini bernilai karena setiap wilayah memiliki tantangan dan strategi yang berbeda,” tambah Mujadid Rais. “Insya Allah kita bisa mencapainya bersama, terima kasih kepada seluruh Lazismu wilayah yang telah mengikuti pra rakernas ini sampai hari terakhir besok,” pungkasnya.
Direktur Utama Lazismu Pusat, Ibnu Tsani, yang turut hadir dalam pra rakernas, menyampaikan bahwa laporan dari setiap wilayah sangat bermanfaat untuk memberikan gambaran tentang kinerja Lazismu di seluruh Indonesia. “Laporan berupa capaian penghimpunan, pelaksanaan program, sumber daya amil, serta indeks kinerja utama dan layanan akan sangat berguna untuk melihat peran Lazismu dalam angka,” jelas Ibnu Tsani. Menurutnya, laporan ini juga melengkapi laporan tahunan Lazismu Pusat untuk disampaikan kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Dengan sinergi dan semangat inovasi sosial, Rakernas Lazismu di Yogyakarta diharapkan mampu menghasilkan langkah-langkah konkret untuk mendukung capaian SDGs dan memperkuat Lazismu sebagai lembaga zakat yang akuntabel dan berdampak luas bagi masyarakat.












