RAGAM  

Menanamkan Kemandirian dan Pengetahuan Pengelolaan Bisnis Kewirausahaan Produk Sari Jeruk oleh Mahasiswa PMM-UMM Kelompok 81 Gelombang 8 , Bersama Siswa SLB Widya Shantika

PMM UMM Kelompok 81 Gelombang 8

WARTAMU.ID, Malang – Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri merupakan inisiatif kolaboratif dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam rangka pengembangan masyarakat. Program ini adalah pengembangan dari Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bertujuan untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat serta memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Pelaksanaan Program PMM Kelompok 81 pada Gelombang 8, yang terdiri dari Ardhil Bahri, Adhie Wanda Fadhila, Zaki Aksayna Farid Duddin, Febrian Siva Anugrah Efendi, dan Astiti Puspa Ardyanti, dibimbing oleh Dosen Iradhad Taqwa Sihidi, S.IP., M.A, berlangsung selama satu bulan, mulai dari 18 Juli 2024 hingga 19 Agustus 2024. Program PMM Bhaktiku Negeri menjadi langkah signifikan dalam perjalanan pendidikan tinggi yang terintegrasi. Dengan pendekatan pembelajaran praktis yang diusung, program ini memberikan manfaat nyata bagi komunitas. Melalui perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi berbagai inisiatif secara bersama-sama, mahasiswa mendapatkan pengalaman yang sangat berharga.

PMM UMM Kelompok 81 Gelombang 8

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kelompok 81 Gelombang 8 kami mengambil langkah inspiratif dan inovatif dengan menginisiasi program kewirausahaan berbasis produk sari jeruk di Sekolah Luar Biasa (SLB) Widya Shantika. Inisiatif yang penuh makna ini memiliki tujuan ganda: menanamkan kemandirian dan memberikan pengetahuan praktis tentang pengelolaan bisnis kepada para siswa berkebutuhan khusus. Program ini menjadi bukti nyata komitmen UMM dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat.

“Kami melihat adanya kebutuhan mendesak untuk menanamkan kemandirian dan keterampilan wirausaha pada siswa berkebutuhan khusus. Program kewirausahaan sari jeruk ini merupakan langkah konkret dalam menjawab tantangan tersebut. Diperlukan pendekatan holistik yang tidak hanya fokus pada aspek bisnis, tetapi juga pengembangan softskill dan kepercayaan diri siswa SLB. Kami percaya bahwa program semacam ini dapat menjadi katalis perubahan, tidak hanya bagi siswa SLB, tetapi juga bagi persepsi masyarakat secara luas terhadap kemampuan penyandang disabilitas.” Ungkap Adhie Wanda Fadhila, salah satu anggota PMM Kelompok 81 Gelombang 8, yang juga merupakan mahasiswa dalam jurusan Ekonomi Pembangunan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

Kolaborasi unik antara mahasiswa PMM-Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan siswa SLB Widya Shantika ini berfokus pada produksi dan pemasaran sari jeruk, sebuah produk yang dipilih dengan pertimbangan matang. Produk ini dipilih karena mudah diproduksi, kaya nutrisi, dan memiliki peluang pasar yang baik. Mahasiswa PMM-UMM berperan sebagai pembimbing, memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam setiap tahap proses bisnis. Mereka membantu siswa SLB memilih bahan baku berkualitas, melatih teknik ekstraksi yang higienis, dan mengajarkan pentingnya kebersihan selama produksi. Selain itu, mahasiswa juga membantu mengembangkan strategi pemasaran, termasuk penelitian pasar, desain kemasan, dan kampanye pemasaran melalui media sosial. Kerjasama ini memberikan pengalaman praktis bagi siswa SLB dan membangun kepercayaan diri mereka, sekaligus memungkinkan siswa SLB Widya Shantika menerapkan ilmu yang dipelajari.

Program ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga membangun kepercayaan diri siswa SLB. Mereka belajar bahwa keterbatasan fisik atau mental bukan halangan untuk menjadi produktif dan mandiri secara finansial. Bagi mahasiswa PMM-UMM, inisiatif ini menjadi wadah untuk mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh di bangku kuliah, sekaligus mengembangkan kepekaan sosial dan kemampuan leadership. Mereka belajar untuk beradaptasi dalam mengajar dan membimbing siswa dengan kebutuhan khusus. Kolaborasi ini juga membuka peluang untuk pertukaran pengetahuan dan pengalaman. Mahasiswa PMM-UMM mendapat wawasan baru tentang pendidikan inklusif, sementara siswa SLB mendapatkan exposure terhadap dunia bisnis dan kewirausahaan.

Ke depannya, program ini berencana untuk memperluas cakupannya dengan menambah variasi produk dan melibatkan lebih banyak siswa SLB. Ada pula rencana untuk menjalin kemitraan dengan bisnis lokal untuk memperluas jaringan pemasaran produk sari jeruk ini. Inisiatif ini telah mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk pihak manajemen SLB Widya Shantika, orang tua siswa, dan guru guru SLB Widya Shantika.

Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan sekolah luar biasa (SLB) dalam mempersiapkan siswa berkebutuhan khusus menghadapi tantangan di dunia kerja. Melalui program ini, mahasiswa PMM-UMM Kelompok 81 Gelombang 8 dan SLB Widya Shantika membuktikan bahwa pendidikan inklusif dan kewirausahaan dapat berjalan beriringan, membuka peluang bagi setiap individu untuk mengembangkan potensi mereka secara maksimal, terlepas dari keterbatasan yang mungkin mereka miliki.