MPI Muhammadiyah Jawa Barat Gelar Akademi Jurnalistik untuk Tingkatkan Literasi Media

Akademi Jurnalistik Muhammadiyah ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi kader-kader Muhammadiyah untuk lebih melek media dan mampu berkontribusi dalam menyebarkan informasi yang akurat dan terpercaya

WARTAMU.ID, Sukabumi – Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat menggelar kegiatan Akademi Jurnalistik Muhammadiyah pada 5-6 Oktober 2024 di SD Aisyiah, Kota Sukabumi. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jawa Barat, dengan tujuan meningkatkan literasi media dan keterampilan jurnalistik di kalangan relawan dan penggiat informasi Muhammadiyah.

Dalam kesempatan tersebut, sejumlah narasumber turut hadir untuk berbagi pengalaman dan ilmu jurnalistik, di antaranya Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat, Dikdik Dahlan, Wakil Ketua MPI PP Muhammadiyah, Dr. Roni Tabroni, serta dua praktisi media, Heri Ruslan, seorang ahli Media Relations & Communication, dan Hasanurizqa dari Republika.id. Amin R Iskandar, jurnalis kapol.id, juga turut menyampaikan materinya kepada para peserta.

Kelik Nursetiyo Widiyanto, Ketua MPI PWM Jawa Barat, dalam sambutannya menegaskan bahwa Akademi Jurnalistik ini merupakan bagian dari program yang diinisiasi oleh MPI Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan menjadi pilot project pertama yang diselenggarakan di Jawa Barat.

“Akademi jurnalistik ini merupakan program MPI PP Muhammadiyah, dan ini pertama kali diselenggarakan di Jawa Barat. Jadi, Pak Roni Tabroni sebagai Wakil Ketua MPI PP Muhammadiyah, beliau memulai pilot project-nya di Jawa Barat,” kata Kelik.

Menurut Kelik, program Akademi Jurnalistik Muhammadiyah ini tidak hanya akan terbatas di Jawa Barat, tetapi juga akan diperluas ke seluruh wilayah Indonesia. Setiap wilayah akan disesuaikan dengan segmen dan karakteristik masyarakat setempat.

“Selain di Jawa Barat, program Akademi Jurnalistik Muhammadiyah ini akan berlanjut ke seluruh wilayah Indonesia, dengan karakteristik yang berbeda-beda,” tambahnya.

Ia juga menekankan bahwa di Jawa Barat, selain pelatihan bagi relawan dan jurnalis, MPI berencana memperluas akademi ini untuk Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) serta ibu-ibu dari kalangan Aisyiah, karena karakter mereka berbeda dengan segmen anak muda dan para bapak-bapak.

“Kami juga berencana membuat Akademi Jurnalistik untuk ibu-ibu. Karakter jurnalistik untuk anak muda berbeda dengan bapak-bapak dan juga Aisyiah. Bahkan, untuk anak-anak muda biasanya lebih aktif di media sosial,” ujar Kelik.

BACA JUGA :  Apel Akbar KOKAM, milad ke-8 UM Bandung, Dzulfikar Ahmad Tawalla, semangat, optimisme

Selain itu, Kelik menyebutkan bahwa MPI Muhammadiyah juga akan menggelar pelatihan khusus pengelolaan media sosial bagi sekolah-sekolah di bawah naungan Dikdasmen. Hal ini dilakukan agar sekolah-sekolah Muhammadiyah dapat lebih terampil dalam memanfaatkan media sosial sebagai alat komunikasi dan edukasi.

“Kami akan adakan pelatihan pengelolaan media sosial AUM Pendidikan, bekerja sama dengan Dikdasmen,” imbuhnya.

Akademi Jurnalistik Muhammadiyah ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi kader-kader Muhammadiyah untuk lebih melek media dan mampu berkontribusi dalam menyebarkan informasi yang akurat dan terpercaya, sehingga mampu mendukung perjuangan Muhammadiyah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.