Muhammadiyah Jabar Konsolidasi Strategi Pendidikan dan Digitalisasi di Era AI

Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Barat menggelar Rapat Koordinasi strategis yang menghimpun tiga majelis dan lembaga

WARTAMU.ID, Jawa Barat – Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Barat menggelar Rapat Koordinasi strategis yang menghimpun tiga majelis dan lembaga, yakni Majelis Dikdasmen dan PNF, Majelis Pendidikan Kader dan SDI (MPKSDI), serta Lembaga Pengembangan Pesantren. Acara ini berlangsung pada 8 Februari 2025 di Auditorium KH. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Bandung dengan tujuan memperkuat sinergi antarlembaga dalam menghadapi tantangan pendidikan dan transformasi digital.

Dipimpin oleh Dr. H. Dadang Syaripudin, M.A., Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jawa Barat, rapat ini menghadirkan pembicara kunci Dr. H. M. Muchlas Rowi, S.S., M.M., yang merupakan Staf Khusus Menteri Dikdasmen bidang Transformasi Digital dan AI. Selain itu, rapat turut dihadiri jajaran majelis, lembaga, serta organisasi otonom di lingkungan PW Muhammadiyah Jawa Barat.

Dalam sambutannya, Dadang Syaripudin menegaskan pentingnya rapat koordinasi sebagai tradisi baru untuk memperkuat kolaborasi. “Pertemuan seperti ini harus rutin dilakukan agar sinergi antarmajelis semakin kokoh,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menitikberatkan peran perkaderan sebagai ujung tombak persyarikatan. “Kegiatan perkaderan hanya sah jika dikelola oleh Tim Instruktur MPKSDI. Oleh karena itu, kami mendorong sinergi antara Majelis Dikdasmen dan MPKSDI, salah satunya melalui program Baitul Arqam purna sekolah,” tambahnya.

Sementara itu, Dede Kurniawan selaku Ketua MPKSDI PW Muhammadiyah Jawa Barat memaparkan upaya pemetaan big data perkaderan yang telah mencakup delapan kabupaten/kota. “Kami bekerja sama dengan PD Muhammadiyah setempat melalui assessment Baitul Arqam. Langkah selanjutnya adalah membentuk Korps Instruktur Provinsi Jabar dengan 50 instruktur terstandardisasi agar kader yang dihasilkan berkualitas,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Muchlas Rowi menekankan pentingnya kolaborasi dan adaptasi teknologi dalam pengelolaan organisasi. “Muhammadiyah harus dikelola secara profesional dan optimal dalam memanfaatkan peluang digital. Saya yakin, dengan kolaborasi yang solid, Muhammadiyah bisa menjadi pionir transformasi pendidikan berbasis AI,” tegasnya.

Selain itu, ia juga menyoroti perlunya penguatan sistem digital dalam pengelolaan data kader dan program pendidikan guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi.

Rapat ini ditutup dengan komitmen bersama untuk terus memperkuat kolaborasi antarmajelis dan lembaga di lingkungan Muhammadiyah Jawa Barat. “Dengan semangat ‘Bersinergi Membangun Peradaban’, langkah strategis ini diharapkan menjadi fondasi bagi kemajuan pendidikan dan perkaderan Muhammadiyah di era digital,” pungkas Dadang Syaripudin.