Pelatihan Jurnalistik di Way Kanan: Memperkuat Gerakan Literasi dan Pemahaman Dunia Pers bagi Pemuda

Pelatihan ini ditutup dengan pesan dari Eko Prasetyo agar para peserta tetap semangat dalam meningkatkan minat baca dan tulis mereka

WARTAMU.ID, Way Kanan – Dalam upaya memperkuat gerakan literasi di kalangan masyarakat, khususnya pemuda, Pustaka Kencana menggelar Pelatihan Jurnalistik bagi Pemula dan Pemuda di Cafe Taruna Blambangan Umpu, Way Kanan. Acara yang berlangsung pada Minggu, 20 Oktober 2024 ini dihadiri oleh puluhan pemuda yang antusias untuk mempelajari seluk-beluk dunia jurnalistik.

Eko Prasetyo, Founder Pustaka Kencana sekaligus penggagas acara ini, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para pemuda tentang dunia wartawan dan pentingnya menulis berita yang baik. “Ini adalah bagian dari gerakan literasi. Kami mengajak generasi muda untuk memahami tugas seorang wartawan dan belajar bagaimana menulis berita yang berkualitas,” ungkap Eko.

Ia juga menyoroti tren di kalangan pemuda saat ini yang lebih suka mendapatkan informasi melalui video ketimbang membaca atau menulis. “Pemuda saat ini lebih banyak mengandalkan video untuk mendapatkan informasi, padahal membaca bisa membuka lebih banyak wawasan. Jika mereka juga mau belajar menulis dengan baik, mereka akan memiliki kemampuan yang lebih kuat dalam memahami dan menyebarkan informasi,” lanjut Eko.

Dalam acara tersebut, hadir dua narasumber berpengalaman, yaitu Warseno, CEO Genta Net Media (GNM), dan Hamdani Ma’ruf, Jurnalis media wartamu.id. Keduanya berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka tentang dunia jurnalistik kepada para peserta.

Warseno, dalam paparannya, menjelaskan pentingnya bagi masyarakat, terutama pemuda, untuk memahami peran dan fungsi wartawan yang sebenarnya. “Semua yang menyebut dirinya wartawan harus memahami kewajibannya dalam menulis dan menyajikan berita yang akurat. Jangan hanya mengandalkan ID Card sebagai wartawan tanpa pernah menulis berita yang benar. Jangan pula hanya menakut-nakuti pejabat tanpa hasil kerja jurnalistik yang nyata,” tegas Warseno.

Ia menambahkan bahwa saat ini tantangan terbesar bagi wartawan adalah keengganan untuk melakukan investigasi. Banyak wartawan yang hanya menunggu press release dari pejabat dan tidak mau berusaha lebih dalam menggali informasi. “Seharusnya, wartawan yang datang ke acara seremonial tidak hanya menunggu rilis dari humas, melainkan menuliskan apa yang terjadi dan apa yang dibicarakan oleh pejabat. Inilah yang harus diperbaiki,” tambahnya.

BACA JUGA :  UMAM Lakukan Kunjungan Hormat dan Sosialisasi Pendidikan di Kabupaten Kampar

Warseno juga mengingatkan tentang definisi wartawan menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, Pasal 1 Ayat (4), yang menyatakan bahwa wartawan adalah orang yang secara teratur melakukan kegiatan jurnalistik. “Untuk belajar menulis berita tidak bisa hanya dalam sehari atau beberapa jam. Pelatihan ini lebih kepada pengenalan dasar bagaimana cara membuat berita, karena banyak yang mengaku wartawan namun tidak mampu menulis berita dengan baik,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa dalam membuat berita, unsur 5W + 1H (What, Who, When, Where, Why, dan How) adalah elemen dasar yang harus selalu dipenuhi untuk menghasilkan berita yang informatif dan akurat.

Sementara itu, Hamdani Ma’ruf dari wartamu.id memperkenalkan konsep jurnalis sipil kepada para peserta. Ia menjelaskan bahwa jurnalis sipil adalah individu yang tanpa latar belakang formal dalam jurnalisme tetapi berperan dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat. Hamdani juga menekankan pentingnya akurasi dalam pemberitaan, serta mengajak para peserta untuk mempraktikkan penulisan berita dengan pendekatan 5W + 1H.

Setelah sesi materi, para peserta diberikan kesempatan untuk melakukan praktik langsung dalam menulis berita. Dengan bimbingan dari kedua narasumber, mereka mempelajari teknik-teknik dasar penulisan berita, mulai dari menentukan sudut pandang berita hingga memastikan setiap unsur 5W + 1H tercakup dengan baik.

Pelatihan ini ditutup dengan pesan dari Eko Prasetyo agar para peserta tetap semangat dalam meningkatkan minat baca dan tulis mereka. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi titik awal bagi para pemuda Way Kanan untuk lebih mengenal dunia jurnalistik dan lebih aktif dalam mengembangkan kemampuan literasi mereka.

“Kami berharap acara ini dapat memotivasi pemuda untuk lebih gemar membaca dan menulis, karena dengan begitu mereka tidak hanya akan memperoleh lebih banyak ilmu, tetapi juga bisa menjadi agen perubahan yang lebih baik di masyarakat,” pungkas Eko.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan akan lahir lebih banyak pemuda yang tidak hanya kritis terhadap informasi yang mereka terima, tetapi juga mampu menyampaikan informasi yang akurat dan bertanggung jawab kepada publik.