Pemimpin Taliban Akhundzada Disebut Akan Muncul ke Publik

Pemimpin utama Taliban, Hibatullah Akhundzada, disebutkan untuk kali pertama akan muncul ke hadapan publik di Afghanistan. (AP/Afghan Islamic Press)

WARTAMU.ID – Pemimpin utama Taliban, Hibatullah Akhundzada, disebutkan untuk kali pertama akan muncul ke hadapan publik di Afghanistan. Demikian hal tersebut disampaikan deputi juru bicara Taliban, Bilal Karimi, kepada AFP, Minggu (29/8), dikutip dari CNN Indonesia

“Saya bisa mengonfirmasi bahwa dia saat ini ada di Kandahar. Dia akan segera muncul ke publik,” ujar Karimi.

Kandahar adalah kota terbesar kedua di Afghanistan setelah ibu kota negara, Kabul. Lokasi Kandahar itu berjarak sekitar 497 kilometer dari Kabul.

Kandahar juga dikenal sebagai titik kelahiran gerakan Taliban yang kemudian menjadi penguasa Taliban pada 1990an silam.

Pernyataan Karimi mengenai keberadaan Akhudzada itu pun diamini juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.

“Dia saat ini memang berada di Kandahar. Dia tinggal di sana dari semula,” ujar Mujahid.

Memimpin Taliban Sejak 2016

a disebut menjadi pemimpin Taliban pada 2016 silam setelah pemimpin sebelumnya, Mullah Akhtar Mohammad Mansour tewas karena serangan udara Amerika Serikat (AS) di Pakistan.

Pada 2001 silam Akhudzada sempat melarikan diri ke Pakistan dan mengajar di sana sebelum bergabung lagi dengan Taliban di bawah Mansour.

Mengutip dari Washington Post, Akhundzada tak memiliki banyak pengalaman di bidang militer. Oleh karena itu sebagai pemimpin de facto, dia dibantu sejumlah wakil untuk mengalang dana, terutama menyatukan faksi-faksi dan mengonsolidasikan kekuatan.

Setelah 2001, Taliban diketahui sudah terpecah dalam beberapa tahun terakhir. Mereka terdiri dari kelompok yang memimpin medan perang dan pemimpin politik yang terlibat dalam pembicaraan damai di Doha, Qatar.

“Taliban memiliki beberapa divisi, dan kemudian mereka punya beberapa keretakan, tapi mereka beroperasi sebagai gerakan bersama,” kata seorang sejarawan dan penulis buku The American War in Afghanistan: A History, Carter Malkasian, dikutip dari NPR.

Dalam tugasnya, Akhundzada disebut dibantu tiga wakil yakni Mullah Abdul Ghani Baradar, Mullah Muhammad Yakub, dan Surajuddin Haqqani.