WARTAMU.ID, Bandung – Majelis Pembinaan Kader (MPK) Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Jawa Barat menyelenggarakan Training of Trainer (ToT) Baitul Arqam pada Jumat (30/08) di Wisma Pendawa, Jalan Kolam No. 4, Ciumbuleuit, Bandung. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat ideologi kader ‘Aisyiyah dalam mewujudkan organisasi yang adaptif dan agil menghadapi perubahan di era disrupsi.
ToT ini dihadiri oleh ketua, wakil ketua, dan sekretaris MPK perwakilan dari kota dan kabupaten se-Jawa Barat. Bahkan, Ketua PDA Ciamis turut hadir sebagai peserta. Selain itu, pengurus Majelis Lembaga Budaya Seni dan Olahraga (LBSO) PWA Jawa Barat juga ambil bagian dalam kegiatan ini. Sebelum pelaksanaan secara luring, MPK PWA telah menyelenggarakan Baitul Arqam secara online, yang diikuti oleh 51 peserta dari berbagai PDA di Jawa Barat.
Wakil Ketua PWA Jawa Barat, Mulyati, yang membidangi MPK PWA, menekankan pentingnya kegiatan ini untuk meningkatkan kapabilitas pelatih internal di lingkungan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah. “Training of Trainer ini sangat penting agar pelatih internal memiliki kemampuan yang lebih baik dalam membina dan mengembangkan kader di daerah masing-masing,” ujarnya.
ToT ini difasilitasi oleh para wakil ketua Majelis Pembinaan Kader serta ketua dan jajaran pengurus MPK PWA Jawa Barat. Para fasilitator tersebut sebelumnya telah mengikuti ToT Baitul Arqam yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. Peserta dibekali dengan berbagai strategi pelatihan dan metode penyelenggaraan Baitul Arqam, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga refleksi kegiatan.
Materi yang diberikan mencakup “Dinamika Gerakan Kaderisasi ‘Aisyiyah dalam Menghadapi Perubahan Zaman” oleh Ketua PWA Jawa Barat, Ia Kurniati, serta “Bedah Toharotul Qulub” dan “Sistem Pengkaderan ‘Aisyiyah” yang disampaikan oleh Mulyati. Selain itu, peserta juga mempelajari teknik merancang outbond, need assessment, assessment dan evaluasi, strategi dan metode pelatihan, merancang desain Baitul Arqam, microteaching, dan pengelolaan kelas.
Ketua MPK PWA Jawa Barat, Dewi Mulyani, berharap kegiatan ini dapat memotivasi PDA untuk rutin menyelenggarakan Baitul Arqam ‘Aisyiyah, baik dalam bentuk pengkaderan utama maupun fungsional. “Semakin sering pengkaderan dilakukan, semakin kuat internalisasi ideologi keaisyiyahan maupun kemuhammadiyahan kader,” pungkas Dewi.
Dengan terselenggaranya ToT ini, diharapkan kader-kader ‘Aisyiyah di Jawa Barat mampu mengadaptasi perubahan di era disrupsi dengan lebih baik, serta memperkuat posisi ‘Aisyiyah sebagai organisasi yang dinamis dan responsif terhadap tantangan zaman.