Survei Poltracking : Muncul 3 Figur Potensial Dipanggung Politik Capres 2024

Survei Poltracking : Capres 2024

WARTAMU.ID, Jakarta – Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei nasional untuk mengukur popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas figur potensial calon presiden 2024 yang dirilis secara virtual. Senin (25/10/2021).

Direktur Ekekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR dalam kegiatan rilis survei poltracking memaparkan bahwa survei tersebut terdapat Temuan pokok dan analisis hasil survei.

“Dalam simulasi 15 nama Capres 2024, angka elektabilitas dari setiap kandidat yaitu Ganjar Pranowo (22.9%), Prabowo Subianto (20.0%), Anies Baswedan (13.5%), Ridwan Kamil (4.1%), Agus Harimurti Yudhoyono (3.3%), Sandiaga Salahuddin Uno (2.8%), Khofifah Indar Parawansa (2.5%), Puan Maharani (1.9%), Gatot Nurmantyo (1.2%), Andika Perkasa (1,2%), Airlangga Hartarto (1.0%), Erick Thohir (0.9%), Mahfud MD (0.8%), Muhaimin Iskandar (0.3%) dan Zulkifli Hasan (0.2%)”, papar Hanta Yuda AR.

Dikatakan Pengamat Politik Hanta Yuda berdasarkan temuan survei ini, terdapat tiga kandidat yang cukup potensial dengan angka elektabilitas di atas 10%, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

“Namun, mengingat pelaksanaan Pilpres masih cukup jauh hingga tahun 2024, sangat mungkin terjadi berbagai dinamika, peristiwa, dan momentum politik yang berpotensi mengubah peta politik elektoral ke depan”, Kata Hanta Yuda.

Hanta Yuda memberikan kesimpulan bahwa survei ini juga memberikan gambaran, dalam konteks Pilpres 2024.

” terdapat tiga panggung strategis, yakni kepala daerah, menteri, dan politisi/ketua umum partai, yang mendapat sorotan publik dan dapat dikapitalisasi sebagai eskalator politik untuk Capres 2024″. Jelas Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR.

Sebagai informasi, Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei nasional pada 03-10 Oktober 2021 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1220 responden dengan margin of error (MoE) +/- 2.8% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel survei ini menjangkau 34 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terakhir. Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat. Data setiap responden diverifikasi dengan ketat melalui perangkat teknologi komunikasi terbaru untuk menjamin kualitas dan kredibilitas hasil survei. (Joko S.).