DAERAH  

Diskusi Terganggu Karena Gorengan Mahal (Minyak)

Foto Tebus Minyak Goreng Murah HMI dan Karang Taruna Kecamatan Baradatu.

WARTAMU.ID, Suara Pembaca – Saya mengutip dari CNBC Indonesia, Pandemi, Biodiesel B30 dan minyak Nabati Dunia adalah 3 hal yang membuat semakin langkanya minyak goreng, terutama di daerah kita ini, Way Kanan, Baradatu tepatnya.

Hal ini cukup mengganggu aktivitas aktivis mahasiswa yang sehari-harinya banyak menghabiskan waktu dengan berdiskusi sembari ditemani sebatang rokok kretek, kopi pahit, dan gorengan.

Kok bisa? ternyata harga gorengan pun terimbas oleh berubahnya harga ini, eits, bukan naik ya, tapi berubah harga. Yang tadinya gorengan masih dapet 2000 tiga biji, hari ini Cuma bisa nemuin 1 biji untuk seribu rupiahnya.

Hal ini sebenarnya sedikit berbanding berbanding terbalik ketika 19 januari lalu pak bupati memposting di salahsatu portal sosial medianya (Reels IG ) yang kurang lebih isinya, “ jangan khawatir karena dalam 6 bulan kedepan stok minyak goreng aman tapi DI TOKO RETAIL MODERN”.

Maksud saya sebagai penulis, mohon maaf nih pak Bup, ini kan toko ritel modernnya ga se-tersebar itu tidak semua Kampung terdapat Toko Retail Modern, dan mohon maaf nih, kan Way Kanan luas nih pak, rada kontra yaa !!. jadi, pesan di awal video yang mengatakan don’t Panic Buying itu, lumayan normatif ya.

Penulis yang kebetulan hari ini masih diberi kesempatan untuk belajar bersama aktivis mahasiswa yang lain, merasa memiliki kewajiban sebagai social Control, sedikit resah dengan adanya hal ini. Mengingat, barang ini sebenernya Cuma butuh 2-3 sendok kalau emak lagi bikin sayur di dapur.

Mengingat Salah satu kualitas insan cita, aktifis ini memiliki kewajiban dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, banyak yang bisa di lakukan, mulai dari berbagi pikir, bersuara, hingga bergiat.

Contoh nya seperti Hari ini, tanggal 1 maret 2022. Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Baradatu dan Pemuda Karang Taruna Kecamatan Baradatu memiliki kesempatan untuk menyalurkan beberapa kemasan minyak goreng di acara “Bazzar Minyak Murah”, dengan harga yang masih normal, yaitu Rp. 14.000.-, hal ini seperti dikatakan ketua umum Karang Taruna Kecamatan Baradatu, “kita ini bantu menyalurkan, dengan target serelevan mungkin”.

Dengan alasan itulah HMI Komisariat Baradatu dengan sifat organisatorisnya, membuat kegiatan ini dengan sangat tertib, dimulai dari h-1 kegiatan, beberapa kader diterjunkan di beberapa lokasi untuk melakukan survey, sekaligus memberikan kupon kepada target penerima minyak goring tersebut. Hingga pada hari kegiatan yang hampir tidak terencanakan ini tepatnya di mulai pukul 15.00 WIB, penerima kupon datang ke lokasi Bazzar, di Sekretariat HMI Komisariat Baradatu, bertemu dengan kader dengan yang bertugas pada Prokes, yang menganjurkan cuci tangan, dan memberikan masker, hingga cek suhu tubuh, lalu di lanjutkan menuju meja registrasi untuk menunjukan kupon dan membayar sehingga bisa mendapatkan cap berikutnya untuk kemudian bisa ditunjukan kepada yang bertugas menerima penukaran kupon menjadi satu kemasan minyak goreng.

Giat hari ini sangat di sambut baik oleh warga yang menerima kupon dengan pernyataanya yang direkam oleh Pub.Dek.Dok, (video bisa di lihat di akun IG @hmiwaykanan). Protokol ini sudah di konsep matang, agar meminimalisir kerumunan, dan hal yang kurang diharapkan.

Mengingat hari ini, adalah hal yang belum cukup benar dilakukan, meski kerumunan di tempat lain terkesan tertutup tirai, meski sebenarnya sangat terlihat dari sudut mata saja.

Kalimat-kalimat di atas seperti kontradiktif dan menemukan titik yang tidak bertemu. Begitulah, ketika visi nya saja normatif, Jadi, bazzar ini, meski sedikit, setidaknya konkret lho. Kadang di kiri, dan di kanan, kadang fasis, tapi tetap ideologis.

Oleh : Yakusa Kando (HMI)

Artikel ini merupakan kiriman pembaca wartamu.id. (Terimakasih – Redaksi)