WARTAMU.ID, Bandar Lampung – Kasus seorang guru yang diduga melakukan tindakan pelecehan terhadap siswinya di Bandar Lampung memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Bandar Lampung. Kasus ini menambah daftar buruk dunia pendidikan yang seharusnya menjadi tempat aman dan mendidik bagi para siswa.
Ketua Umum IMM Kota Bandar Lampung, M. Teten Rizki Saputra, menyampaikan sikap tegas terhadap kasus ini. “Tindakan pelaku sudah mencoreng citra pendidikan yang seharusnya menjadi ruang aman dan nyaman bagi para siswa. Sebagai seorang guru, pelaku justru memberikan contoh yang sangat buruk,” ungkap Teten, yang biasa dipanggil Teten. Ia menegaskan bahwa kasus ini merusak kepercayaan orang tua dan masyarakat terhadap dunia pendidikan.
Menurut Teten, perbuatan guru tersebut tidak hanya mengganggu mental korban secara pribadi, tetapi juga mengganggu psikologis siswi lain di lingkungan pendidikan. Ia menambahkan bahwa lingkungan pendidikan harus menciptakan rasa aman, bukan malah merusak mental para siswa. “Sebagai tenaga pendidik, guru seharusnya memberikan perhatian khusus dan melindungi siswa. Tindakan ini justru merusak mental korban sebagai siswi,” ujarnya.
IMM Kota Bandar Lampung juga meminta pihak berwenang untuk menindak tegas pelaku tanpa ada keringanan. Mereka menilai bahwa tindakan tersebut sangat merusak psikologis korban dan berdampak pada kepercayaan orang tua terhadap keamanan di lingkungan sekolah. “Tindakan dari pelaku sudah sangat merusak mental pada diri korban serta secara otomatis mengganggu psikologis pribadi korban. Kami meminta pelaku dihukum seberat-beratnya tanpa keringanan,” kata Teten.
Selain itu, IMM Bandar Lampung berharap agar pihak berwenang dapat menindak kasus serupa secara profesional sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Menurut IMM, tindakan ini sangat penting untuk mengembalikan pandangan positif masyarakat terhadap pendidikan. “Harapan kami, ini menjadi yang terakhir di dunia pendidikan dan tidak ada lagi kasus serupa di masa mendatang. Kami berharap agar orang tua kembali merasa aman dan percaya pada lingkungan pendidikan,” pungkasnya.
Kasus ini menjadi pengingat bagi seluruh elemen masyarakat akan pentingnya membangun lingkungan pendidikan yang aman dan bebas dari segala bentuk ancaman terhadap siswa.