WARTAMU.ID, Lampung – Status Gunung Anak Krakatau Selat Sunda yang terus meningkat, dari siaga Level II menjadi siaga Level III, terhitung sejak Ahad,24 April 2022 lalu, dengan radius lima kilometer dari kawah aktif, Peningkatan status Gunung Anak Krakatau tak lepas pantauan BMKG Radin Inten Lampung dan MDMC Lampung, BPBD Provinsi, Pusat Vulkanologi.
Merespon situasi status kewaspadaan akibat peningkatan aktifitas vulkanik Gunung Anak Krakatau, Muhammadiyah Disester Menejemen Center (MDMC) Lampung mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan jangan panik khususnya bagian wilayah pesisir dengan meningkatnya aktifitas Gunung Anak Krakatau.
Ahsanal Huda selaku ketua MDMC Lampung, saat di konfirmasi wartamu.id menghimbau bahwa, “kami mengimbau kepada masyarakat Lampung dan Banten di seluruh wilayah pesisir potensial terdampak erupsi Gunung Anak Krakatau untuk selalu meningkatkan kewaspa daan, dan jangan panik tetap tenang harus di sikapi dengan arif” kata Ahsanal Huda
Ketua MDMC Lampung menambahkan bahwa, Masyarakat yang ada di daerah-daerah berpotensi akan terdampak aktifitas Gunung Anak Krakatau, untuk selalu mencari informasi dan berita tentang aktifitas GAK yang ter-updet dan terpercaya akan kebenarannya, jangan sampai termakan berita hoax.
“Masyarakat sangat penting untuk mencari berita yang terbaru mengenai aktifitas GAK, dan jangan termakan berita-berita hoax atau beredarnya video yang belum pasti kebenarannya karna akan menimbulkan kepanikan di masyarakat dan selalu cari informasi langsung dari sumbernya atau yang resmi seperti informasi dari BMKG, BPBD, Pusat Vulkanologi atau informasi yang lainnya yang dapa di percaya” ujarnya.
Kewaspadaan masyarakat khususnya di daerah-daerah pesisir pantai yang berpotensi terdampak dari aktifitas GAK agar selalu waspada pada malam hari akan gelombang air laut, “kami juga mengimbau agar selalu berhati-hati dan waspada pada malam hari dengan glombang air laut yang saat ini GAK siaga level III, karna takutnya berpotensi tsunami, sebab secara historis pada tahun 2018 tsunami terjadi pada malam hari” tutup Ahsanal Huda.