WARTAMU.ID, Tuban – Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tuban menggelar Baitul Arqam untuk karyawan Amal Usaha yang didirikan MEK PDM Tuban.
Baitul Arqam berlangsung di Wisata Trawas, Pasuruan, Jawa Timur berlangsung selama dua hari, dimulai Sabtu 6 sampai Ahad 7 Agustus 2022. Diikuti oleh karyawan PT. Amanah Sangsurya, pabrik air kemasan Suli5, PT. Relasi Laksan Wisata, Biro perjalanan haji dan umroh, PT. Bumi Surya Utama yang bergerak di properti, Surya Mart, dan BTM.
Materi yang disajikan antaralain materi-materi Kemuhammadiyahan, materi-materi yang bermuatan ideologis, metodologis, keterampilan ibadah, keorganisasian dan penguatan akidah.
Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan, Abdul Halim menuturkan, kegiatan Baitul Arqam oleh MEK merupakan yang pertama kali dilakukan oleh majelis tersebut.
“Sepengetahuan saya, ini pertama kali dalam sejarah Baitul Arqam yang digagas oleh MEK menggandeng Majelis Ekonomi, biasanya yang menyelenggarakan adalah Majelis Pendidikan Kader. Mungkin ini yang pertama kali secara Nasional,”tuturnya.
Jelas pria yang akrab disapa Pak Dul bahwa, tujuan di adakannya Baitul Arqam ini untuk menambah ilmu dan keyakinan dalam ber Islam dan bermuhammadiyah.
“Kegiatan ini merupakan amanat persyarikatan Muhammadiyah. Pasca ini dapat meneguhkan dan mempertegas ideologi Muhammadiyah bagi karyawan atau pegawai amal usaha,” jelasnya.
Sementara itu, Nurul Yakin, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tuban membawa materi tentang tauhid sebagai spirit kemajuan umat menjelaskan, di dalam muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah yang disahkan pada Muktamar ke 31 di Jogjakarta 1950
“Ada tujuh poin, yang pertama adalah hidup manusia harus berdasar tauhid, bertuhan, beridbaha serta tunduk dan taat kepada Allah,” jelasnya.
Dia mengaskan, keputusan muktamar yang adalah dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah adalah dokumen resmi yang harus dipatuhi seluruh warga Muhammadiyah.
Dia memaparkan terkait tauhid bahwa, sejak manusia dalam kandungan, ketika ditiupkan ruh ke dalam jasad, Allah megambil sumpah.
“Allah bertanya kepada bayi yang dalam kandungan, apakah aku ini Tuhanmu? mereka menjawab, tentu, kami menjadi saksi. Jadi ruh sudah bertauhid sejak dalam kandungan,”paparnya.
“Hal itu dikuatkan dengan hadits Nabi yang mengatakan, semua anak Adam dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua orangtuanya yang menjadi salah satu penyebab anak itu menjadi kafir,”terangnya.
Dia berharap, dengan mendalami tauhid, seorang mengalami kegagalan dalam bekerja dan berusaha, tidak putus asa, sebaliknya jika mengalami keberhasilan, tidak menjadi sombong.