WARTAMU.ID, Yogyakarta, 8 Agustus 2024 – Untuk memasyarakatkan ekonomi syariah secara lebih nyata, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) mendorong pentingnya praktik langsung dalam proses sosialisasi. Hal ini disampaikan oleh Ketua MES Terpilih, Prof Edy Suandi Hamid, dalam acara Program Sekolah Pelopor Ekonomi Syariah yang diadakan oleh Komite Nasional Ekonomi Syariah (KNES) di aula SMK Negeri 2 Yogyakarta, Kamis (8/8). Acara ini diikuti oleh 150 guru dan kepala sekolah di DIY dan berlangsung sejak Rabu (7-8), menampilkan penceramah dari Pusat dan Daerah.
“Untuk membuat ekonomi syariah lebih riel dan dipahami, tidak cukup hanya dengan sosialisasi. Sekolah harus menerapkan praktik langsung, seperti membuat lab-lab ekonomi syariah,” kata Prof Edy, yang juga merupakan Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta. Menurutnya, langkah konkret seperti mengajak siswa menabung di bank umum syariah atau bank perekonomian rakyat syariah akan memberikan pengalaman yang langsung dapat dipahami dan diterapkan.
Dalam ceramahnya, Prof Edy menekankan peran signifikan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam pengembangan ekonomi syariah. Ia mengungkapkan bahwa gagasan-gagasan awal tentang ekonomi syariah telah digagas oleh akademisi dan pelaku ekonomi DIY sejak awal 1990-an. “Saya ingat pada tahun 1991, Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta sudah mengadakan lokakarya tentang ekonomi Islam. Materi dari lokakarya tersebut bahkan dibukukan pada tahun berikutnya,” ujarnya, sambil menambahkan bahwa dirinya terlibat dalam penuntingan buku tersebut.
Prof Edy juga mencatat perkembangan industri halal di DIY yang semakin pesat, mencakup sektor pakaian, kuliner, dan pariwisata, meskipun peringkat nasionalnya berfluktuasi. “Pemerintah Provinsi DIY sangat mendukung pengembangan ekonomi syariah, didukung oleh Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, perguruan tinggi, serta pelaku ekonomi dari berbagai asosiasi. Tidak mengherankan jika tahun ini, Pemprov DIY meraih Anugerah Adinata Syariah 2024 dalam lima kategori,” tambahnya.
Untuk merealisasikan penerapan ekonomi syariah di sekolah, Prof Edy menyarankan agar sekolah-sekolah membuat lab-lab ekonomi syariah yang dapat dikerjasamakan dengan MES DIY dan BPRS-BPRS yang ada. “Dengan begitu, sekolah bisa bersinergi dengan lembaga yang sudah berpengalaman,” ujar mantan Rektor UII Yogyakarta ini.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan ekonomi syariah dapat lebih meresap ke dalam kehidupan sehari-hari dan memberi manfaat yang nyata bagi masyarakat.