WARTAMU.ID, Desa Sriwedari, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, menjadi saksi berlangsungnya Temu Raya Petani Organik pada 12 September 2024. Acara ini diinisiasi oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Lampung bersama Komunitas Petani Organik (KPO) Berkemajuan. Dengan tema Membumikan Organik Selamatkan Bumi, kegiatan ini menjadi bagian dari gerakan massal pertanian organik, sebagai bentuk revolusi mental di bidang pertanian menuju kemandirian pangan.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pejabat penting, seperti Sekretaris Deputi V Menko PMK, Ir. Gatot Hendrarto, M.Sc., Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung, Prof. Dr. H. Sudarman, M.Ag., dan Bupati Pesawaran, Hi. Dendi Ramadhona K, S.T., M.Tr.IP.. Selain itu, acara dimeriahkan dengan stand bazar produk unggulan dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Sriwedari, Petani Melon Hidroponik Haikal, Jamu Sehat Tanaman (JST) JATAM, serta BerasMu dan lainnya.
Roeslan MC, dari KPO Berkemajuan, membuka acara dengan menjelaskan perkembangan padi organik yang diawali dengan lahan seluas 5.000 m² pada 2016. Kini, komunitas tersebut berhasil memperluas areal pertanian hingga mencapai 20.000 m² di berbagai lokasi di Provinsi Lampung. Ia juga mengajak berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan lembaga keuangan, untuk turut mendukung perluasan pertanian organik.
Roeslan juga menyebutkan bahwa hasil panen padi organik mampu mencapai 9,6 ton per hektar, lebih tinggi dibandingkan dengan metode konvensional yang hanya menghasilkan 6,9 ton per hektar. Meski demikian, ia berharap adanya dukungan lebih lanjut dalam hal pemasaran produk.
Acara ini juga diwarnai dengan penandatanganan MoU antara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung dan BCA Syariah, yang disaksikan oleh Bupati Pesawaran dan Sekretaris Deputi V Menko PMK.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. H. Sudarman, M.Ag., memberikan apresiasi kepada para petani yang telah berkontribusi besar terhadap keberlangsungan bangsa. Ia berharap dukungan pemerintah, terutama dalam aspek regulasi dan finansial, dapat membantu pertanian organik berkembang lebih jauh.
Sementara itu, Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona, menegaskan dukungannya terhadap pertanian organik di daerahnya, terutama dalam hal pengairan. Ia menjanjikan program pengadaan sumur dangkal dan pipanisasi untuk mengatasi masalah irigasi di Desa Sriwedari.
Dalam pidatonya, Ir. Gatot Hendrarto, M.Sc., menyampaikan bahwa gerakan pertanian organik ini sejalan dengan upaya menjaga lingkungan dan penyediaan pangan berkualitas, yang juga berperan penting dalam mengatasi masalah stunting di Indonesia.
Acara ditutup dengan demonstrasi pembuatan pupuk organik cair (POC), yang dipandu langsung oleh para tamu undangan.