DAERAH  

Peduli Bahaya HIV/AIDS, Karang Taruna, Yayasan Pesona Bumi Pasundan dan KKN UNPAK Sosialisasikan Mobile VCT

Peduli Bahaya HIV/AIDS, Karang Taruna Desa Sukajaya Bersama Yayasan Peduli Bumi Pasundan dan KKN UNPAK sosialisasikan mobile VCT ( Voluntary Counselling and Testing)

WARTAMU.ID, Bogor – Kasus HIV pertamakali ditemukan di Indonesia tahun 1987 belum ditemukan obat dan metode penanganan yang tuntas, namun dengan menjalani pengobatan tertentu secara rutin pengidap HIV bisa memperlambat perkembangan penyakit ini. Upaya paling rasional yang perlu dilakukan adalah dengan pencegahan dan penanggulangan dengan tepat. berdasarkan hasil riset Kementerian Kesehatan RI diketahui bahwa layanan konseling VCT dan tes HIV di Indonesia masih tergolong rendah.

Kondisi tersebut kemungkinan disebabkan oleh dua hal berikut:

Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya HIV/AIDS, sehingga menganggap diri mereka aman dan tak perlu melakukan tes HIV Stigma masyarakat terhadap ODHA yang begitu kuat, sehingga ODHA enggan, malu, atau takut melakukan tes HIV.

Dalam rangka mencegah penularan dan penanggulan HIV/AIDS,PKM Tamansari dan sukaresmi lakukan sosialisasi dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara penularan dan penyebaran HIV/AIDS. Salah satu aksi giat dengan melakukan pertemuan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS bertempat di SDN Gadog 04 RT 03/04 desa Sukajaya, Jumat (12/08/22). Hadir dalam pertemuan Anggota Karang Taruna, KKN UNPAK,Ketua RT 03/04 para pemuda.

Peduli Bahaya HIV/AIDS, Karang Taruna Desa Sukajaya Bersama Yayasan Peduli Bumi Pasundan dan KKN UNPAK sosialisasikan mobile VCT ( Voluntary Counselling and Testing)

“Hari Ini kami mengadakan kegiatan mobile VCT ditemani rekan saya Fem dari petugas lapangan Kabupaten Bogor,Ibu dini dari PKM Sukaresmi dan Ibu Erni dari PKM Tamansari tujuan kegiatan ini yaitu memberikan informasi dan edukasi kesehatan yang tepat sasaran terfokus pada kelompok jangkauan khususnya pecandu dan pengguna jarum suntik”Terang Vania (33) Koordinator Yayasan Peduli Bumi Pasundan.

Kegiatan ini dimaksud untuk penanganan resiko awal seperti penggalian pemahaman adiksi,fisik,mental dan lain sebagainya.

Senada dengan Vania, Irma Yolanda (21) Perwakilan dari KKN UNPAK ikut serta sebagai peserta untuk ikut mendukung wawasan para kaum muda desa sukajaya mengenai pemahaman HIV/AIDS.

“Sejauh yang saya ketahui HIV/AIDS masih menjadi persoalan Kompleks, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, tahun 2021 diketahui ada sekitar 427 ribu ODHA di Indonesia dengan 61 ribu orang di antaranya meninggal dunia Oleh karena itu, itu kenapa konseling VCT sangat penting dilakukan sebagai bentuk pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS di dibogor khususnya di desa sukajaya dalam hal ini”, ujar Asep Suryana (30) Ketua Karang Taruna Desa Sukajaya.

Infeksi HIV/AIDS tergolong penyakit serius yang dapat mengancam jiwa. Tanpa pengetahuan yang cukup, penyebaran HIV akan semakin sulit dihindari.

Dengan berbekal pengetahuan yang baik, VCT tidak hanya mampu mencegah penularan HIV/AIDS, melainkan juga mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap ODHA. (HN)