Peresmian Ruang Pamer Muhammadiyah “Muhammadiyah untuk Indonesia” di Museum Muhammadiyah

Sejak awal tahun 2025, jumlah pengunjung mencapai 100.669 orang, dengan rata-rata 3.000 pengunjung per bulan

WARTAMU.ID, Sleman – Dalam acara peresmian Ruang Pamer Muhammadiyah bertajuk “Muhammadiyah untuk Indonesia”, MPI PDM Sleman diwakili oleh Arief Hartanto dan Tri Muriana Budianto ST hadir di Amphiteater Museum Muhammadiyah, Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan, Jln. Ahmad Yani, Banguntapan Bantul. Peresmian ini dilakukan oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, DR. Fadli Zon M.Sc, dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. DR. Haedar Nashir M.Si. (3/2/2025)

Ruang Pamer Muhammadiyah yang terletak di Lantai 3 dan 4 Museum Muhammadiyah ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan nilai-nilai Muhammadiyah kepada masyarakat luas. Dalam laporan yang disampaikan oleh Rektor Universitas Ahmad Dahlan, Prof. Dr. Muchlas, M.T., yang juga merupakan Ketua MPI PP Muhammadiyah, dijelaskan bahwa Museum Muhammadiyah telah beroperasi selama tiga tahun sejak dibuka pada tahun 2022. Museum ini kini menjadi salah satu yang terbesar di Yogyakarta, dengan jumlah kunjungan yang terus meningkat.

Sejak awal tahun 2025, jumlah pengunjung mencapai 100.669 orang, dengan rata-rata 3.000 pengunjung per bulan. Museum ini juga mulai menerapkan sistem tiket untuk mendukung biaya operasional, menandakan pertumbuhan yang signifikan dalam perkembangan dan pengelolaan museum.

Menteri Kebudayaan RI, DR. Fadli Zon M.Sc., dalam sambutannya, menekankan pentingnya peran negara dalam memajukan kebudayaan nasional sesuai dengan amanat Pasal 32 UUD 1945. Beliau juga menyampaikan betapa Indonesia dikenal sebagai negara dengan mega-diversity, yang mencerminkan kekayaan budaya dari Sabang hingga Merauke. Potensi ini, menurutnya, memberikan peluang bagi Indonesia untuk menjadi pusat kebudayaan dunia dan berperan sebagai adidaya di berbagai bidang.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir, menekankan bahwa museum tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan sejarah, tetapi juga sebagai ruang untuk mewariskan nilai-nilai hidup kepada generasi mendatang. “Hari ini, kita tidak hanya berbicara tentang museum, tetapi juga tentang bagaimana menjadikannya sebagai ruang nilai yang hidup,” ujarnya.

Acara peresmian ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang membidangi Pustaka dan Informasi, Prof. Dr. Dadang Ahmad, Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, serta perwakilan dari berbagai lembaga dan komunitas museum di Yogyakarta.

Dengan adanya Ruang Pamer Muhammadiyah “Muhammadiyah untuk Indonesia”, diharapkan dapat semakin memperkuat peran Muhammadiyah dalam memperkenalkan dan melestarikan budaya Indonesia, serta meningkatkan minat masyarakat terhadap sejarah dan kebudayaan.