PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Terus Memperkuat Layanan Penyeberangan dengan Penambahan Armada dan Digitalisasi

Menteri BUMN, Erick Thohir, mengapresiasi capaian kinerja ASDP dan menilai peningkatan fasilitas serta pelayanan dalam industri perkapalan dan penyeberangan adalah sebuah keharusan untuk negara kepulauan seperti Indonesia

WARTAMU.ID, Jakarta, 6 Agustus 2024 — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), sebagai perusahaan penyeberangan terbesar di dunia, terus berkomitmen memperkuat layanan penyeberangan di seluruh Tanah Air dengan semangat ketahanan maritim dan ekonomi nasional.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menyampaikan bahwa perusahaan sedang melakukan optimalisasi layanan hingga pelosok Tanah Air dengan menambah armada dan meningkatkan fasilitas di pelabuhan. Sejak berubah status menjadi perusahaan BUMN pada tahun 2004, ASDP telah mengalami peningkatan signifikan dalam traffic pengguna jasa penyeberangan, yang mendorong penambahan armada mulai tahun 2012.

Saat ini, ASDP mengoperasikan 225 unit kapal laik laut dan melayani lebih dari 314 rute penyeberangan di seluruh Indonesia. Penambahan armada dan layanan ini termasuk hasil dari akuisisi perusahaan kapal dan mendukung slogan “We Bridge The Nation,” yang mencerminkan komitmen ASDP dalam menyatukan Indonesia dari Sabang hingga Merauke dan dari Miangas hingga Rote.

Shelvy Arifin menegaskan bahwa 70% layanan penyeberangan ASDP meliputi rute perintis yang memperkuat konektivitas wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), sementara 30% sisanya merupakan rute komersial yang mendukung jalannya layanan perintis.

“Semangat ketahanan ekonomi maritim nasional senantiasa kita usung agar masyarakat bisa memperoleh layanan prima dari ASDP. Kami sebagai BUMN ingin terus memastikan negara hadir sebagai pelayan utama penyeberangan di seluruh penjuru Tanah Air,” ujar Shelvy.

Menurut laporan kinerja semester I 2024, ASDP melayani 5,89 juta penumpang dan 11,42 juta kendaraan. Digitalisasi di 37 pelabuhan seluruh Indonesia telah mempermudah akses dan transaksi layanan penyeberangan, meningkatkan efisiensi bisnis ASDP. Pendapatan konsolidasi mencapai Rp 2,560 triliun, naik 9% dibandingkan tahun lalu, dan laba bersih mencapai Rp 356 miliar.

Shelvy menambahkan bahwa sejak 2014, ASDP telah merencanakan penambahan kapal sebagai bagian dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), yang telah disetujui oleh Kementerian BUMN. Selama 10 tahun terakhir, ASDP mencatat lonjakan pendapatan dan laba bersih, dengan pendapatan melonjak 188% dari Rp1,71 triliun pada akhir 2013 menjadi Rp4,93 triliun pada Desember 2023, dan laba bersih meningkat 317% dari Rp151 miliar pada akhir 2013 menjadi Rp630 miliar pada akhir 2023.

Menteri BUMN, Erick Thohir, mengapresiasi capaian kinerja ASDP dan menilai peningkatan fasilitas serta pelayanan dalam industri perkapalan dan penyeberangan adalah sebuah keharusan untuk negara kepulauan seperti Indonesia. Erick juga menyoroti pentingnya inovasi seperti layanan pembelian tiket ferry berbasis daring, Ferizy, yang mempermudah pengguna jasa dalam melakukan reservasi dan pembelian tiket.