Sejarah Berdirinya PT Pindad: Dari Era Kolonial hingga Menjadi Perusahaan Pertahanan Terbesar Indonesia

Pejabat Hindia Belanda Berpose Bersama Karyawan ACW di Lokasi PT. Pindad Saat Ini (Dok Foto pindad.com)

WARTAMU.ID, Sejarah – PT Pindad (Persero), yang kini dikenal sebagai satu-satunya industri manufaktur pertahanan di Indonesia, memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak era kolonial. Pada tahun 1808, Gubernur Jenderal Belanda, William Herman Daendels, mendirikan bengkel konstruksi bernama Contructie Winkel (CW) di Surabaya untuk pengadaan dan perbaikan alat-alat perkakas senjata bagi Belanda. Selain itu, ia juga mendirikan Proyektiel Fabriek (PF) dan laboratorium kimia di Semarang sebagai fasilitas pendukung.

Perkembangan industri militer di Indonesia terus berlangsung hingga tahun 1851, ketika CW diubah menjadi Artilerie Constructie Winkel (ACW) untuk memperluas kapasitas produksi senjata dan amunisi. Pada masa Perang Dunia I, pemerintah kolonial Belanda memutuskan untuk merelokasi ACW ke Bandung, yang dinilai lebih aman secara strategis. Relokasi ini berlangsung antara tahun 1918-1920, menjadikan Bandung pusat industri persenjataan dan amunisi di Hindia Belanda.

Pada masa pendudukan Jepang, fasilitas militer ini tetap beroperasi di bawah kendali militer Jepang dengan perubahan administratif. Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, para pejuang muda berhasil merebut ACW dari kendali Jepang pada 9 Oktober 1945 dan menamainya Pabrik Senjata Kiaracondong. Namun, fasilitas ini kembali diambil alih oleh pasukan Sekutu, yang kemudian menggabungkannya menjadi Leger Produktie Bedrijven (LPB).

Setelah pengakuan kedaulatan pada tahun 1949, LPB diserahkan kepada pemerintah Indonesia dan berganti nama menjadi Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM), yang dikelola oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Pada tahun 1958, PSM kemudian diubah menjadi Pabrik Alat Peralatan Angkatan Darat (Pabal AD) dengan tujuan memperkuat kemandirian militer Indonesia.

Transformasi besar terjadi pada tahun 1962, saat nama Pabal AD berubah menjadi Perindustrian TNI Angkatan Darat (Pindad). Di era ini, Pindad mulai mengembangkan berbagai jenis senjata dan peralatan militer untuk mendukung kebutuhan TNI AD. Pada awal tahun 1970-an, pemerintah melakukan penataan kembali, dan Pindad pun mengalami perubahan menjadi Kopindad.

Pada 28 April 1976, Pindad dikembalikan menjadi bagian dari TNI AD dan terus mengembangkan kemampuan teknologi dan produktivitasnya. Kemudian, berdasarkan keputusan Presiden RI pada tahun 1981, Pindad mulai diarahkan untuk menjadi perusahaan yang mampu mengelola produksi secara mandiri.

Akhirnya, pada 29 April 1983, Pindad resmi beralih status menjadi Perseroan Terbatas (PT) dengan nama PT Pindad (Persero). Hari ini diperingati sebagai hari jadi Pindad, menandai peran perusahaan ini dalam industri pertahanan nasional.

Sumber : pindad.com