DAERAH  

Sempat Mangkarak, Pembangunan Masjid Nurul Huda Dilanjutkan Kembali

Kepala Desa Walahar, Sujana, melanjutkan pembangunan Masjid Nurul Huda Desa Walahar Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon yang hampir kurang lebih 12 tahun mangkrak.

WARTAMU.ID, Cirebon – Kepala Desa Walahar, Sujana, melanjutkan pembangunan Masjid Nurul Huda Desa Walahar Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon yang hampir kurang lebih 12 tahun mangkrak.

Pembangunan Masjid Nurul Huda yang terbengkalai dengan kondisi yang masih belum selesai, membuat Pemerintah Desa Walahar cepat tanggap menghadapi persoalan ini.

Pemerintah Desa Walahar, dibawah kepemimpinan Kuwu Walahar, Sujana, menjadi PR besar atas mangkraknya pembangunan Masjid dan harus diselesaikan.

“Kurang lebih sekitar 12 tahun Masjid Nurul Huda terbengkalai dalam pembangunannya, kita mencoba sedikit demi sedikit untuk merampungkan pekerjaan itu,” kata Sujana, Selasa, di Kantor Desa Walahar (14/06/22).

Dalam melanjutkan pembangunan ini, Sujana menjelaskan sudah hampir kurang lebihnya 1 minggu lalu dikerjakan dan mendapatkan bantuan dari CSR PT Indocement.

“Setiap tahunnya kita mendapatkan bantuan dari CSR Indocement sebesar 60 juta untuk Desa Walahar dan tahun sekarang dialokasikan untuk pembangunan Masjid yang sempat terhenti,” jelasnya.

Kepala Desa Walahar, Sujana, melanjutkan pembangunan Masjid Nurul Huda Desa Walahar Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon yang hampir kurang lebih 12 tahun mangkrak.

Seperti tahun kemarin, lanjut Sujana, alokasi dana dari CSR untuk pembangunan infrastruktur jalan usaha tani yang dibelakang Puskesmas Walahar dan sekarang dialokasikan untuk melanjutkan pembangunan Masjid.

Dalam pembangunan Masjid dirasa anggaran masih kurang mencukupi, jika sampai selesainya ditaksir mencapai 700 Juta lebih.

“Untuk anggaran sebetulnya kita masih kekurangan, karena untuk sampai finishing pembangunan dikirakan mencapai kurang lebihnya 700 juta bahkan bisa lebih,” ucap Sujana.

Untuk menambahkan dana pembangunan, jelasnya, akan mengajukan proposal kepada Pemprov atau Dinas terkait dan para donatur dernawan yang mau berdonasi untuk pembangunan Masjid.

Dalam pelaksanaannya, Sujana tidak mentargetkan selesai secepatnya, karena dirasa harus disesuaikan dengan anggaran yang masuk.

“Kita tidak mentargetkan harus cepat selesai, kita sesuaikan dengan anggaran yang ada untuk sejadinya saja sampai mana, yang terpenting sedikitnya ada kemajuan dalam pembangunan Masjid,” tuturnya.

Sujana berharap, Desa Walahar lebih maju dalam pembangunan, kinerja terus ditingkatkan dan menjunjung tinggi persatuan kesatuan masyarakat Desa Walahar agar tercapainya perubahan.

Tedi Setiadi selaku perwakilan dari Pengurus DKM Nurul Huda juga Panitia Pembangunan Masjid, menjelaskan bahwa pada hari Kamis, (9/6) dengan Perangkat Desa Walahar mengadakan rapat di Kantor Desa Walahar.

Dalam pembahasannya, menerangkan tentang pencarian dana untuk pembangunan Masjid.

“Rapat kemarin, hari kamis (9/6), membahas terkait pencarian anggaran yang akan digunakan untuk membangun Masjid, karena masih sangat minim dana yang digunakan,” kata Tedi.

Menurutnya, untuk pencarian dana akan terus membuka akses bagi siapa saja donatur dermawan yang akan mendonasikan sebagian rezekinya bisa melalu Rekening BSI Masjid Nurul Huda,

“Sekarang Masjid Nurul Huda sudah mempunyai buku rekening BSI (Bank Syariah Indonesia) agar keuangan Masjid dapat tersimpan di rekening tersebut,” sambungnya.

Selanjutnya, Perangkat Desa Walahar, Ade Sunata, menjelaskan demikian terkait anggaran pembangunan Masjid.

“Untuk pembangunan Masjid ini dari Donatur banyak dan bantuan dari CSR Indocement sekitar 60 juta, baru cair tahap 1 sekitar 26 juta dan pembangunan Masjid ini memakai dana talang,” jelas Ade.

Lanjut Ade, dalam pembangunan Masjid yang sempat terhenti kurang lebihnya sampai 12 tahun ini, bisa mencapai hingga ratusan juta jika sampai selesainya dan bisa lebih jika sampai finishing. Untuk tukangnya sendiri adalah orang-orang yang sudah mahir dalam arsitek dan terbiasa menggarap project-projet besar.

“Kita berusaha untuk sampai selesai dengan memanfaatkan anggaran seadanya. Jika anggaran sudah habis, ya kita berhenti dulu dan berusaha mencari dana lagi untuk melanjutkan pembangunan,” katanya.

Ade menambahkan, untuk proposal juga kita akan mengajukan ke Pemprov dan ke anggota Dewan terkait pembangunan Masjid agar cepat selesai.